Diet Keto Hanya Boleh Dilakukan Maksimal 2 Bulan
- Pixabay
VIVA.co.id – Diet Ketogenik atau biasa disebut diet Keto, dikenal sebagai pola makan yang menghindari asupan karbohidrat secara ekstrem. Untuk asupan energi, pelaku diet Keto mengandalkan lemak untuk menggantikan karbohidrat.
Segala jenis makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, kentang, bahkan nasi merah pun harus dihindari secara total alias tidak boleh dikonsumsi. Pelaku diet Keto justru harus banyak mengonsumsi daging, ikan dan makanan yang cenderung berlemak atau berminyak, serta tinggi protein nabati dan hewani.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi Anda yang tertarik melakukan diet Keto. Menurut Dr Grace Judio-Kahl Msc,MH, CHt, yang juga sebagai CEO sebuah klinik konsultan diet Light House mengatakan, diet Keto sebaiknya hanya dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
“Diet ini sebaiknya dilakukan dalam jangka pendek saja, 2-3 minggu atau paling lama dua bulan,” ujar Grace di Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2017
Setelah jangka waktu tersebut, pelaku diet Keto hendaknya kembali mengonsumsi karbohidrat secara normal, meski dengan takaran atau kandungan gula yang tetap harus ditekan.
“Dan setelah itu kembali mengonsumsi karbohidrat dengan indeks gula darah rendah seperti nasi merah, roti gandum dan sejenisnya,” ucapnya menambahkan.
Menurutnya, diet Keto harus dibatasi, yakni hanya maksimal dua bulan saja, karena jika terlalu lama akan mengganggu sistem metabolisme tubuh. Selain itu, diet Keto memang tidak perlu dilakukan lama-lama karena memiliki keunggulan dapat mengurangi berat badan dalam waktu singkat.