Panas Dalam Makin Parah, Waspadai Gejalanya
- Viva.co.id/Lutfi
VIVA.co.id – Sensasi panas yang menyerang di tubuh, seringkali dikenal dengan sebutan panas dalam. Beberapa gejalanya sangat khas. Namun, saat gejalanya berjalan dalam waktu cukup lama, kondisi tersebut perlu diwaspadai.
Panas dalam memiliki beberapa gejala khas seperti batuk, pilek, radang tenggorokan, dan demam. Ternyata, panas dalam sendiri sebenarnya adalah sebuah sindrom atau gejala yang memicu penyakit lain.
"Saat otot ngilu, batuk berdahak, biasanya dikenal sebagai sindrom panas dalam. Tapi, ada beberapa gejala yang berjalan dalam waktu lama, yang perlu diwaspadai," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Laurentius Aswin Pramono, SpPD, M.Epid dalam acara diskusi media bertajuk Cegah Panas Dalam di Musim Pancaroba, di kawasan Gondangdia, Jakarta.
Menurutnya, gejala khas panas dalam yang biasa, akan terlihat lebih parah seperti demam yang menjadi sangat tinggi. Selain itu, biasanya kondisi itu sudah disertai dengan penyakit lainnya yang dipicu oleh tambahan bakteri atau kuman lain.
"Demam tinggi banget, mual, muntah, batuk berdahak hijau, itu namanya sudah co-infeksi. Artinya, ada tambahan bakteri yang hadir di tubuh sehingga membuat kondisi lebih parah," papar Aswin.
Bila gejala khas panas dalam bisa diatasi dengan minum yang cukup, gejala yang terlalu lama dan berlebihan ini harus diatasi dengan obat yang lebih manjur. Aswin menegaskan, kondisi tersebut harus segera dikonsultasikan dengan dokter.
"Kalau kondisi sudah makin parah, harus waspada, segera ke dokter. Biasanya akan diberikan parasetamol dan antibiotik. Resep dokter antibiotik akan diberikan untuk dikonsumsi 2-3 kali sehari dalam jangka lima hari," paparnya.