Seluk Beluk Pemasangan Ring Jantung

Foto ilustrasi tindakan operasi.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA.co.id – Penyempitan pembuluh darah jantung, memicu timbulnya serangan jantung yang bisa berdampak pada kematian. Salah satu tindakan pencegahan dari penyempitan tersebut adalah pemasangan ring jantung.

Perlu dipahami, penyempitan terjadi karena adanya timbunan lemak di dinding pembuluh darah koroner jantung. Timbunan lemak itu bisa menyebabkan tersumbatnya aliran darah dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah pecah.

"Sebelum pembuluh darah pecah, kondisi penyempitan itu harus diminimalisir dengan pemasangan ring. Terdapat dua situasi untuk dilakukan pemasangan ring yaitu serangan jantung dan eletif atau diketahui adanya penyempitan maka direncanakan pasang ring," ujar Spesialis Jantung, Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP(K), di Jakarta.

Pada kasus serangan jantung, lanjutnya, pemasangan stent atau ring jantung tidak terencana. Dalam kondisi itu, pemasangan ring harus disegerakan karena sifatnya yang urgensi.

"Tindakan pemasangan ini adalah non bedah dengan bius lokal. Harusnya proses pemasangan jangan sampai 90 menit. Apalagi pada kasus serangan jantung, prosedurnya harus secepat mungkin karena kondisinya yang sudah fatal dan butuh bantuan segera," lanjut Anna.

Menurut Anna, proses pemasangannya terbagi dua yaitu kateterisasi dan pemasangannya itu sendiri. Jika tidak ada kendala, dalam waktu 45 menit sudah bisa diselesaikan.

"Awalnya kateterisasi selama 15 menit, setelah itu masukkan balon dan stent yang mencapai 30 menit. Saat kateterisasi, kita mengumpulkan data pasien seperti kemampuan ginjalnya, paru, pompa jantung, usia, untuk dinyatakan layak mendapatkan stent," paparnya.

Usai dilakukan pemasangan, pasien bisa beristirahat sesuai keluhan awalnya. Pada pasien serangan jantung, sekitar dua hari lamanya untuk menetap dan beristirahat di rumah sakit.

Dharma Pongrekun Beberkan Alasan Maju Jalur Independen di Pilkada Jakarta 2024

"Jangan langsung beraktivitas dulu. Kalau yang awalnya serangan jantung, akan masuk ruang ICCU selama 2 hari. Kalau pasien yang terencana, semalam saja bisa beristirahat," kata dia.

"Tapi, pasien serangan jantung kita lihat ada komplikasinya atau tidak. Itu yang perlu diperhatikan. Karena saat penanganan serangan jantung terlambat, pemasangan ring pada jantung tidak menghentikan adanya komplikasi yang sudah ada sebelum penangan dilakukan."

Survei Trust Indonesia di Pilkada Halmahera Timur: Ubaid-Anjas 56,3%, Farrel-Thaib 43,3%
Pria sesak napas.

Flu Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Vaksinasi influenza bisa mengurangi kejadian kardiovaskular.

img_title
VIVA.co.id
26 Januari 2018