Sensasi Bercinta dengan Kondom Rasa Nasi Lemak
- Pixabay/Anqa
VIVA.co.id – Sebuah perusahaan kondom asal Malaysia 'Karex' membuat heboh. Baru-baru ini perusahaan besar tersebut meluncurkan produk kondom dengan rasa nasi lemak.
Harapannya, kondom ini dapat membumbui kehidupan seks dengan rasa nikmat seperti rasa makanan khas negeri Jiran tersebut.
Perusahaan tersebut, mengaku sudah menawarkan beragam rasa dalam berbagai tekstur yang menyegarkan, dari buah anggur hingga buah durian tropis.
Kini mereka meluncurkan nasi lemak. Sajian nasi lemak adalah sajian khas yang disajikan sebagai sarapan murah dan dikonsumsi di kios-kios di pinggir jalan di Malaysia. Namun saat ini, nasi lemak bisa ditemukan dan disajikan di seluruh negeri, termasuk di restoran kelas atas.
Hidangannya terdiri dari nasi yang dimasak dengan santan, disajikan dengan ikan teri, kacang goreng, telur rebus, irisan mentimun dan saus sambal pedas.
"Kami orang Malaysia terbagi dalam gagasan politik, agama dan ras. Saya merasa ini bisa menyatukan kita semua," kata CEO Karex Goh Miah Kiat dilansir dari laman channelnewsasia.
Sebelum diluncurkan, kondom ini menghabiskan enam bulan melewati serangkaian tes hingga akhirnya menghasilkan kondom dengan aroma santan kental serta dilapisi pelumas yang menimbulkan sensasi hangat.
Saat ini perusahaan sedang memasuki masa uji coba pasar dan hanya menjualnya terbatas sebelum dijual massal pada bulan November atau Desember.
Goh bersikeras bahwa kisaran kondom unik tersebut dibuat bukan bermaksud untuk mencoba mendorong penggunaan alat kontrasepsi di negara berpenduduk mayoritas Muslim.
"Bagi saya, ini tentang kesehatan masyarakat, dan saya ingin menyampaikan pesan kepada orang-orang," kata Goh.
Sikap konservatif masih umum terjadi di beberapa bagian di Malaysia dan beberapa orang mengerutkan kening karena menggunakan alat kontrasepsi dengan keyakinan bahwa mereka mendorong seks pra-nikah.
Selain itu Goh juga menyatakan bahwa kondom nasi lemak ini tak hanya ditujukan untuk pasar lokal Malaysia tapi juga ke luar negeri.
Perusahaan ini memproduksi lima miliar kondom per tahun dari empat pabriknya, dengan sebagian besar produksinya dibeli secara massal oleh pemerintah atau badan internasional untuk dorongan seks yang aman.