Kurang Tidur Mampu Turunkan Kadar Depresi, Benarkah?
- Pixabay/MrsBrown
VIVA.co.id – Sudah menjadi rahasia umum bahwa kurang tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Tapi, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan sebaliknya, diketahui bahwa kurang tidur justru ampuh mengurangi depresi.
Dilansir dari laman Reader's Digest, tidur yang kurang dari jam normalnya, dapat memperburuk mood serta memicu penyakit berbahaya seperti diabetes dan serangan jantung. Namun, sebuah meta-analisa terbaru mengklaim bahwa kekurangan tidur ternyata dapat meningkatkan mood dan berperan besar sebagai obat antidepresi.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Psychiatry, para peneliti mengkategorikan dua jenis kekurangan tidur. Pertama, mereka yang tidur hanya dalam empat jam dan terjaga selama 21 jam. Kedua, mereka yang terjaga selama 36 jam lamanya. Hasilnya, dua kelompok tersebut terbukti efektif dalam menurunkan kadar depresi.
"Studi ini menunjukkan bahwa kekurangan tidur memberi dampak yang efektif pada banyak orang. Kami menemukan tubuh merespons, bagaimana kekurangan tidur mengantarkan efek antidepresi, atau menilai jenis depresi yang diidap pasien, kami menemukan caranya melalui waktu tidur yang berkurang," ujar peneliti, Elaine Boland, PhD.
Meski demikian, para peneliti tidak menyarankan untuk mengubah jadwal tidur Anda. Peneliti masih membutuhkan banyak penelitian lainnya untuk membuktikan keefektifan mengobati depresi dari cara ini.