Tidur saat Pesawat Lepas Landas Bisa Rusak Pendengaran
- Pixabay
VIVA.co.id – Menurut sebuat riset yang dipublikasikan oleh Harvard Medical School, tertidur bisa membuat pendengaran Anda hilang. Apalagi, ketika Anda tidur di atas pesawat.
Jika Anda tidur di pesawat saat perubahan ketinggian yang tiba-tiba, kemampuan Anda untuk menyeimbangkan tekanan pada gendang telinga juga bisa membahayakan dan bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Bagi sebagian besar orang, perubahan ketinggian yang tiba-tiba bisa membuat telinga kita seperti akan meledak.
Hal ini terjadi ketika tekanan di luar telinga Anda tidak sama dengan tekanan di dalam. Seringkali, hal ini terjadi pada sebagian besar orang ketika pesawat mendarat dan ketinggian menurun secara drastis.
Umumnya, dilansir laman The Independent, tekanan ini bisa diseimbangkan dengan membuka kanal tipis di telinga Anda yang disebut dengan tuba Eustachius dengan menguap atau menelan, dengan itulah kenapa para pramugari akan menawarkan permen sebelum mendarat.
Namun, jika Anda tidur dan tekanan tetap tidak diseimbangkan, tuba Eustachius bisa tertutup dan barotrauma telinga bisa terjadi. Barotrauma biasanya merupakan kondisi minor yang sebagian besar dari kita alami pada satu titik tertentu pada hidup kita.
Namun, dalam kasus yang parah ketika tuba tetap tertutup selama periode yang lama, infeksi bisa terjadi yang menyebabkan cairan menumpuk di belakang gendang telinga. Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri dan sulit mendengar.
Anda juga bahkan bisa mengalami kebocoran fistula di mana darah mengalir dari telinga. Berkaitan dengan perubahan tekanan udara, kondisi ini juga biasanya mempengaruhi penyelam dan orang yang berkendara di pegunungan.
Cara terbaik untuk menghindari kondisi ini di dalam pesawat adalah tetap terjaga dan segera bangun ketika kapten pesawat mengumumkan pesawat akan mendarat, meskipun Anda mungkin mengalami jet lag atau mengantuk. (one)