Cara Putus Rantai Penyebaran Virus Flu Burung H7N9
- Viva.co.id/Diza Liane
VIVA.co.id – Penyebaran kasus flu burung H7N9 yang dibiarkan, dapat menjadi wabah di Tanah Air. Menkes RI, Nila Moeloek sebelumnya telah mengingatkan pentingnya tahap pencegahan pada kasus ini.
Pencegahan tersebut dilakukan, melalui simulasi penanggulangan episenter pandemi influenza, yang menitikberatkan pada virus flu burung jenis baru yaitu H7N9. Dalam simulasi, disebutkan adanya proses karantina saat virus flu burung mulai muncul dan angkanya yang terus meningkat.
"Agar bisa putuskan rantai penularan, di tempat karantina, masyarakat kami edukasi. Macam edukasinya mencakup pemberian informasi lewat leaflet atau secara langsung mengenai cara cegah transmisi dengan mengenali gejalanya serta cara batuk yang tepat," ujar Penanggungjawab tim kesehatan TNI, dokter spesialis paru, dr. Dewi Puspitorini SpP, di Puspiptek, Tangerang Selatan, Rabu 20 September 2017.
Dewi menekankan agar pemahaman gejala tersebut, membuat masyarakat sigap untuk melaporkan kondisinya ke petugas. Sehingga, virus flu burung bisa ditangani sejak dini dan penyebarannya bisa dihentikan.
"Dengan waspada pada diri sendiri, pemberian edukasi bisa disebarluaskan baik pada pasien mau pun keluarga. Nantinya, saat mengenali gejala flu burung terjadi, harus segera lapor ke pihak berwenang seperti ketua RT setempat atau petugas kesehatan terdekat," kata dia.
Tidak hanya itu, pendekatan komunikasi terkait flu burung juga dilakukan melalui media massa. Rencananya, akan dilakukan pemantauan isu di media massa, membuat talking points, aktivasi media centre, SMS blast untuk peringatan, serta menghubungi media massa.
Selain itu, pada pengendalian Perimeter, Polisi dan Satuan Teritorial serta Satuan Tempur TNI siap mengamankan wilayah perimeter episenter pandemi Influenza A H7N9. Kegiatan pengamanan seperti bantuan kepada Pemda, pengamanan objek vital di lokasi perimeter, pengamanan pejabat pemerintahan.