Sering Masturbasi Bikin Wanita Mudah Klimaks saat Bercinta
- Pexels/Zygimantas Trinka
VIVA.co.id – Hingga saat ini, masturbasi masih sering dianggap sebagai sesuatu yang tabu. Padahal para ahli mengungkapkan, masturbasi adalah cara seseorang mengenali tubuh mereka dan memuaskan diri sendiri dalam hal seksual.
Masturbasi punya banyak manfaat kesehatan, seperti melancarkan peredaran darah, menghilangkan stres, dan membuat awet muda.
Masturbasi juga sangat berpengaruh pada pola pikir seseorang dalam memandang dirinya sendiri. Orang yang biasa melakukan masturbasi, umumnya lebih percaya diri pada tubuh mereka dan lebih mudah memuaskan pasangan.
Bagi Anda yang belum tahu beberapa hal tentang masturbasi, berikut ini adalah sejumlah fakta menarik di balik masturbasi, seperti dilansir dari laman Times of India, Sabtu 16 September 2017.
- Banyak orang yang masih melakukan masturbasi, bahkan setelah mereka menikah. Menurut para ahli, masturbasi adalah momen berharga yang hanya ingin dihabiskan seseorang sendirian. Tidak ada alasan bagi pasangan Anda untuk marah.
Meski begitu, jika kebiasaan masturbasi Anda sudah berlebihan, segera kunjungi dokter.
- Berbeda dengan mitos yang sering Anda dengar, faktanya, masturbasi tidak menyebabkan kebutaan, infertilitas, penurunan libido, atau bahkan membuat penis mengecil.
Masturbasi aman untuk dilakukan dan memiliki banyak manfaat kesehatan.
- Wanita yang sering, atau terbiasa melakukan masturbasi lebih mudah mencapai orgasme, saat berhubungan seksual dengan pasangannya. Itu, karena mereka lebih mengenal tubuh mereka dan tahu titik-titik yang akan membuat mereka bergairah.
- Masturbasi satu kali per hari, termasuk dalam batasan normal. Secara medis, jika Anda masturbasi lebih dari sekali dalam sehari, atau tujuh kali dalam seminggu, itu bisa jadi masalah.
Ada beberapa gejala kecanduan masturbasi yang harus diperiksa, seperti menurunnya aktivitas sosial, rasa bersalah karena masturbasi dan kehilangan teman.
- Banyak orang yang menangis, setelah melakukan masturbasi. Ini adalah masalah yang cukup umum terjadi. Secara medis, kondisi ini berhubungan dengan perasaan sedih, setelah melakukan aktivitas seksual, atau depresi yang berkaitan dengan seks. (mus)