Suara Tiba-tiba Serak Bisa Jadi Gejala Kanker Laring

Ilustrasi sakit tenggorokan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Masih banyak orang yang belum tahu mengenai kanker laring. Kanker laring adalah tumor yang tumbuh pada kotak suara (laring). Laring sendiri merupakan bagian yang memiliki fungsi penting dalam proses berbicara dan bernapas. 

Profil Shannen Doherty, Bintang Beverly Hills 90210 Meninggal Dunia Usai Melawan Kanker Payudara

Dr. Zainal Adhim, Sp. THT-KL (K),  Ph. D. Spesialis telinga, hidung, tenggorokan, kepala dan leher, mengatakan bahwa gejala pertama kanker laring adalah perubahan suara menjadi serak yang diikuti dengan berberapa gejala. 

"Jika Anda mengalami perubahan suara menjadi serak tanpa adanya infeksi virus seperti batuk dan pilek, diiringi dengan sakit tenggorokan, sulit atau sakit saat menelan, dan memiliki benjolan di leher, itulah tanda-tanda dari adanya kanker laring." kata Zainal di Jakarta, Rabu, 13 September 2017

Disebut Sakit Tenggorokan, Ariana Grande Buka Suara Soal Perubahan Suaranya yang Viral

Dokter yang sehari-hari praktik di Rumah Sakit Pondok Indah itu mengatakan, penyebab terjadinya kanker laring belum diketahui secara pasti. Akan tetapi salah satu faktor yang diduga menyebabkan kanker laring adalah merokok.

Ya, merokok merupakan pemicu utama kanker laring. Selain itu, memiliki anggota keluarga yang mempunyai riwayat penyakit kanker juga dapat memengaruhi terjadinya kanker laring, dan paparan polusi udara secara terus menerus.

Peduli Anak Kanker, Para Pelajar SMA Gelar Patterns of Hope

"Sebagai pencegahan kanker laring, sebaiknya Anda mengubah gaya hidup dan pola makan menjadi lebih sehat, dan berhentilah merokok. Apabila Anda mengalami gejala-gejala seperti sakit tenggorokan yang berlangsung lama, sebaiknya jangan ditunda untuk konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut." ucap Zainal. (ase)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia. Diestimasikan terdapat sekitar 20 juta kasus baru dengan 9,7 juta kematian pada tahun 2022.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2024