Lima Bahaya Mengerikan Asap Rokok Perlu Anda Tahu
- Pixabay
VIVA.co.id – Rokok kini bukan hanya dianggap sebagai sumber penyakit, tapi juga sebagai pembunuh. Data pada tahun 2010 pun menyebutkan bahwa asap rokok menyebabkan kematian pada lebih dari 600.000 orang perokok pasif. Perokok pasif sendiri, disebut-sebut berisiko tiga kali lipat daripada perokok aktif.
Sebab, ketika asap rokok dihembuskan oleh perokok, asap itu tidak hilang begitu saja. Namun, asap rokok dapat bertahan di udara sekitar dua hingga tiga jam. Asap rokok yang dihirup itu akan berdampak buruk pada dinding pembuluh darah dan membuat darah menjadi lebih gampang untuk menggumpal.
"Tidak ada bebas risiko bagi perokok pasif. Meskipun sedikit terkena asap rokok, tetapi tetap ada zat kimia yang masuk ke dalam tubuh dan memicu masalah kesehatan," ungkap Plt. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr. Eni Gustina, di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa 5 September 2017.
Ada berbagai masalah kesehatan yang bisa dirasakan bagi para perokok pasif. Berikut ini beberapa penyakit yang akan dialami oleh perokok pasif jika terpapar asap rokok.
1. Kematian dini
Rokok mengandung kimia yang berbahaya, sekali seseorang menghisap dan mengeluarkan asapnya, kimia itu akan terpecah dan membahayakan. Perokok pasif pun berisiko terkena penyakit sampai kematian.
2. Gangguan pernapasan
Perokok pasif terutaman yang memiliki asma akan berisiko memperparah asma, selain itu perokok pasif pun bisa sulit bernapas, batuk berkepanjangan sampai alergi.
3. Kanker paru-paru
Perokok pasif berisiko terkena kanker paru-paru. Terutama jika tinggal dengan perokok aktif.
4. Berdampak bagi sistem imun anak
Sistim imun anak yang masih lemah ketika terpapar asap rokok dapat berisiko terhadap berbagai macam penyakit, mulai dari pertumbuhan paru-paru yang melambat, asma, radang saluran pernapasan, infeksi telinga, pneumonia dan batuk berkepanjangan.
5. Bayi meninggal mendadak
Jika bayi atau anak kecil menjadi perokok pasif mereka berisiko mengalami sindrom meninggal mendadak.