Daging Merah Ternyata Bisa Sebabkan Kanker

Sate daging
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id – Kurangnya pemahaman dan edukasi yang tepat mengenai penyakit kanker, membuat masyarakat masih diselimuti oleh mitos-mitos yang secara medis belum terbukti kebenarannya.

Profil Shannen Doherty, Bintang Beverly Hills 90210 Meninggal Dunia Usai Melawan Kanker Payudara

Mitos-mitos yang beredar di antaranya, bahwa penggunaan MSG bisa menyebabkan kanker. Informasi keliru lainnya, yang juga sering disebut menyebabkan kanker, ialah ketika tanpa sengaja memakan serpihan arang pada saat membakar daging.

Prof Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo, Sp PD-KHOM selaku Ketua YKI dan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia, menegaskan bahwa hal tersebut adalah keliru dan tidak benar. Aru menjelaskan, pemicu kanker bukanlah arang, melainkan daging merah yang dipanaskan pada suhu tertentu.

Peduli Anak Kanker, Para Pelajar SMA Gelar Patterns of Hope

"Daging (sapi) merah kalau dipanggang jadi arang, artinya dipanasi suhu tinggi dan menghasilkan zat kimia heterocyclic amines yang bisa memicu kanker," kata Aru kepada VIVA.co.id baru-baru ini.

Sementara itu, daging lainnya, seperti daging ayam dan ikan yang dipanaskan pada suhu tertentu, sejauh ini cukup aman dan belum terbukti memicu kanker. Dan, untuk daging merah yang dimasak dengan cara lain, seperti direbus, juga tidak ada kaitan langsung dengan kanker.

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

"Yang perlu diperhatikan itu cara memasak, waktu dan suhu," kata Aru menambahkan.

Selain itu, Aru kembali memperingatkan, bukan hanya daging merah saja yang bisa menjadi pemicu, daging lainnya juga bisa menjadi pemicu ketika dibuat daging olahan.

"Jadi, daging yang diolah sosis ayam, ham, pun juga berisiko (kanker)," kata dia. (asp)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia. Diestimasikan terdapat sekitar 20 juta kasus baru dengan 9,7 juta kematian pada tahun 2022.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2024