Deteksi Dini Kanker Lewat Tes Darah

Ilustrasi kanker.
Sumber :
  • Pixabay/PDPics

VIVA.co.id – Kanker terkenal sebagai salah satu penyakit mematikan. Tapi, penelitian saat ini menemukan terobosan baru. Ini tentu menjadi  kabar baik, karena peneliti mulai menemukan cara baru dalam mendeteksi kanker sejak dini.

Teranostik Digital, Terobosan dalam Penanganan Kanker di Indonesia

Dilansir dari laman Reader's Digest, para peneliti dari Johns Hopkins University, mencoba penelitian melalui serangkaian tes darah baru yang dapat mendeteksi kanker sebelum pasien merasakan gejalanya sama sekali. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Translational Medicine, mengklaim dapat mendeteksi kanker sejak dini.

Dalam studi tersebut, dipaparkan bahwa para peneliti dapat mendeteksi sejak dini penyakit kanker sebelum menyebar menjadi stadium lanjut. Mulai dari kanker payudara, kolon, paru-paru, serta kanker rahim. Tes ini dilakukan peneliti pada pasien yang berada pada fase awal kanker. Deteksinya dilakukan melalui tes darah.

Deteksi Kanker Paru Lebih Cepat dan Akurat dengan EBUS!

Faktanya, tes darah itu dapat mendeteksi kanker sebesar 45 persen pada pasien kanker paru, 67 persen pada kanker rahim, dan 67 persen pada kanker payudara. Secara keseluruhan, tes darah dapat dilakukan pada tahap awal penyakit kanker ini.

Teliti pada keakuratan penyakit kanker, berfungsi besar pada kesehatan di masa depan. Terlebih, tahap awal kanker yakni berupa tumor, terkadang sering diabaikan.

Profil Shannen Doherty, Bintang Beverly Hills 90210 Meninggal Dunia Usai Melawan Kanker Payudara

"Banyak yang tidak ingin skrining untuk deteksi kanker, kecuali benar-benar ada tandanya. Padahal, kalau sudah ada tumornya, itu yang sudah sulit ditangani," ujar National Cancer Institute, Dr. Wyndham Wilson.

Para peneliti berharap, perkembangan tes dengan metode targeted error correction sequencing ini dapat semakin membantu. Di mana, melalui metode ini, mereka dapat mendeteksi gen kanker pada 58 orang.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia. Diestimasikan terdapat sekitar 20 juta kasus baru dengan 9,7 juta kematian pada tahun 2022.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2024