Waktu Tepat untuk Anak Dapatkan Vaksin Rubella
- ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra
VIVA.co.id – Bulan Agustus-September ini, Kementerian Kesehatan tengah menggulirkan program vaksinasi MR, atau Measles (campak) dan Rubella pada anak-anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun di Pulau Jawa.
Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi penyakit campak dan mengendalikan penyakit rubella. Serta, kecacatan bawaan akibat rubella, atau Congenital Rubella Syndrom pada 2020.
Lalu, syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh seorang anak untuk mendapat vaksin? Dr.dr Irawan pun memberikan beberapa saran yang bisa diterapkan oleh orangtua agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Harus sehat, itu maksudnya 1-2 minggu sebelumnya tidak sakit," ungkapnya, saat dikonfirmasi VIVA.co.id, saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan, Selasa 14 Agustus 2017.
Dia pun memaparkan bahwa imunisasi dapat ditunda. Anak-anak dengan kondisi batuk, pilek, panas harus menunggu selama dua minggu untuk kemudian dapat melakukan vaksinasi lagi.
"Enggak ada sakit berat seperti sakit sindrom nifrotik, enggak boleh dulu, cacar air harus tunggu sembuh dan harus bersih minimal 1-2 minggu kemudian baru bisa," ucapnya.
Sebagai informasi sindrom nifrotik adalah gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh manusia kehilangan terlalu banyak protein yang dibuang melalui urine.
Irawan juga menyarankan kepada petugas lapangan, yang hendak melakukan imunisasi vaksin MR, dapat dengan teliti melihat kondisi anak. Jika ragu-ragu disarankan untuk tidak melakukan vaksin tersebut.
"Imunisasi itu tindakan medis, harus jelas. Harus dilakukan pengamatan secara umum, apakah yang bersangkutan tidak menunjukkan penyakit-penyakit, misalnya seperti demam, batuk, pilek," ujarnya.