Enam Jenis Sakit Kepala dan Cara Mengatasinya
- Viva.co.id/Beno Junianto
VIVA.co.id – Bagi kebanyakan orang, sakit kepala sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang kemunculannya tidak dapat diprediksi. Mengatasi serangan sakit kepala ini pun bukan perkara mudah.
Obat sakit kepala juga seringkali yang menjadi penyebab sakit kepala. Lantas, bagaimana cara tepat mengatasi masalah ini?
Dilansir laman Allure, berikut enam jenis sakit kepala yang umum terjadi dan saran para ahli untuk mengatasinya.
Sakit kepala tegang
Sakit kepala ini biasanya muncul pada kedua sisi kepala, baik di pelipis maupun di seluruh kepala. Tidak seperti migrain, Anda biasanya tidak mengalami mual atau sensitivitas terhadap cahaya dan suara sama sekali.
Meski penyebab utamanya adalah stres, tapi sakit kepala ini juga disebabkan kurang tidur, konsumsi alkohol, pengurangan minum kafein, dan kelelahan.
Pendiri New York Headache Center, Alexander Mauskop, mengatakan mengatasi sakit kepala tegang tergantung pada apa yang menyebabkannya. Jika kurang tidur, maka tidur. Jika stres, maka Anda butuh olahraga, meditasi, dan rileks.
Sakit kepala migrain
Penyebab pastinya tidak diketahui. Tapi kemungkinan besar karena kombinasi genetik dan beberapa pemicu yang sama dengan sakit kepala tegang, seperti stres, siklus menstruasi, atau bahkan anggur dan cokelat. Pada dasarnya, jika anggota keluarga Anda menderitanya, tidak heran jika Anda juga.
Untuk mengatasinya, menurut ahli neurologi umum Isha Gupta, tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa orang dengan duduk di ruang gelap, tenang, dan menghilangkan stimulasi sakit kepala ini cukup membantu. Tapi, sebagian lain akan mengatakan dengan meminum Ibuprofen atau Exedrine Migrain. Jika migrain Anda bertambah parah, Anda mungkin harus meminum obat setiap hari.
Sakit kepala Sinus
Terjadi karena adanya tekanan pada sinus. Biasanya terjadi karena penumpukan infeksi sinus atau alergi. Beberapa orang akan baik-baik saja dengan menggunakan semprotan salin nasal atau obat alergi. Tapi, sebagian lainnya harus berkonsultasi dengan dokter THT untuk pengobatan lebih serius.
Sakit kepala klaster
Sakit kepala ini muncul pada episode sakit reguler yang disebut dengan periode klaster, yang bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dalam satu waktu. Mauskop mengatakan, tidak ada yang tahu penyebab pasti dari jenis sakit kepala ini, tapi perlu diketahui bahwa pria lebih banyak menderita sakit kepala jenis ini.
Sakit kepala klaster biasanya muncul pada malam hari selama sekitar 30-60 menit, dan sakitnya sangat luar biasa. Sering digambarkan dengan sakit menusuk pada satu sisi kepala atau sekitar mata. Sering pula menyebabkan mata berair dan berkeringat.
Sakit kepala ini biasanya datang di waktu yang sama setiap hari selama masa periode klaster, dan hilang hingga periode berikutnya mulai.
Gupta mengatakan, obat biasa tidak bisa mengatasinya. Anda harus pergi ke dokter untuk memastikan sakit kepala ini.
Migrain menstruasi
Seperti namanya, menstruasilah yang menjadi penyebabnya. Beberapa wanita akan mengalami sakit kepala atau migrain satu atau dua hari sebelum haid, selama haid, atau pada masa ovulasi.
Selain konsumsi obat migrain, solusi lain untuk mengatasinya, saran Mauskop, adalah penggunaan obat kontrasepsi untuk menekan haid. Jika Anda tidak mengalami haid, Anda tidak akan migrain.
Sakit kepala rebound
Sakit kepala ini seringkali terasa seperti migrain, terjadi hampir setiap hari, seringkali di pagi hari. Meskipun obat pereda sakit Anda bekerja pada awalnya, tapi sakit kepala akan cepat muncul lagi saat efek obatnya menghilang.
Gupta mengatakan, pengobatan untuk sakit kepala ini adalah menghentikan konsumsi obat dan membatasi obat apa pun yang menyebabkan sakit kepala ini hingga 2-3 kali seminggu.
"Bisa memakan waktu hingga dua minggu untuk sakit kepala ini hilang, dan sakitnya bisa sangat luar biasa selama masa serangan karena yang Anda inginkan adalah mendapatkan obat," kata Gupta. (ase)