Benarkan Susu Dapat Menangkal Racun?

Ilustrasi susu atau ASI perah
Sumber :
  • Pixabay/falovelykids

VIVA.co.id – Banyak yang mengatakan, ketika seseorang menelan racun atau bahan kimia berbahaya secara tidak sengaja, harus segera diberikan susu untuk menawarkan racunnya. Benarkah demikian?

Wamentan Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Impor Susu atau Sapi, Ini Strateginya

Menurut dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K), susu memang memiliki manfaat untuk mengatasi keracunan. Tapi, susu hanya sebagai pertolongan pertama saja, tidak dianjurkan sebagai terapi.

"Susu bukan menetralisir racunnya secara khusus. Susu bisa efek dilusi, pengenceran. Jadi begitu racun masuk diberikan body water yang besar," kata Ariani kepada VIVA.co.id.

Mentan Ungkap 5 Investor Asing Minat Bangun Industri Susu Sapi di RI

Dengan masuknya air yang banyak itu, lanjut Ariani, maka racun akan menjadi encer, melalui saluran cerna, seperti dibilas.

Susu ada kandungan laktosa, di mana pada batas tertentu laktosa ini membantu mempercepat buang air. Mayoritas orang Indonesia memiliki batasan terhadap asupan laktosa, sehingga ketika konsumsi susu akan menimbulkan efek di perut seperti akan diare. Lewat pembuangan inilah racun ikut terbuang.

Susu Ikan Tak Penuhi Asam Amino Esensial dan Harus Ada Gula Tambahan, Sehatkah untuk Anak?

Menggunakan air putih juga bisa memberikan efek dilusi yang mengencerkan racun. Hanya saja efek mengeluarkan dari tubuhnya tidak secepat susu.

"Tapi, ini bukan rekomendasi terapi, kita tidak bisa bilang obatnya keracunan susu. Ini adalah manfaat susu yang bisa kita gunakan untuk mengeluarkan racun," kata Ariani.

Tetap saja, korban keracunan harus dibawa ke dokter. Dokter nantinya juga akan melakukan proses pembuangan racun dengan mengisi lambung dengan cairan kemudian disedot dan proses ini dilakukan berulang hingga racun benar-benar habis. (ase)

Ilustrasi susu/anak.

Sering Tak Disadari! Penyebab BB Seret pada Anak Bisa Jadi Karena Alergi Susu Sapi, Begini Penjelasannya

Masalah pada proses tumbuh kembang anak yang kerap menjadi tantangan bagi para orangtua adalah sulitnya naik berat badan atau yang dikenal dengan istilah BB seret.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024