Bawa Gadget ke Toilet, Bahaya Sengatan Listrik

Ilustrasi ponsel.
Sumber :
  • Pixbay/helloolly

VIVA.co.id – Sejak menjamurnya gawai, banyak orang yang terbiasa membawa gawai miliknya ke mana saja, bahkan ke dalam toilet sekalipun. Padahal, kebiasaan ini membuat bakteri dapat dengan mudah mengintai kesehatan tubuh.

Terpopuler: Sushi Cita Rasa Okinawa, Gym yang Didominasi Perempuan

Dilansir dari laman Star2, survei pada tahun 2015 oleh US telco Verizon, menyebutkan sebesar 90 persen partisipan menggunakan gawainya di dalam toilet. 

Menempatkan gawai di toilet, sangat rentan dan membahayakan kesehatan. Sebab, banyak kuman dari toilet yang ikut ke menempel di gawai kesayangan Anda.

Viral WC dengan Desain Gemerlap Diskotik, Netizen: Jongkok Jedag Jedug!

Bahkan, sebuah studi tahun 2011 dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, menemukan bahwa satu dari tiap enam gawai, mengandung bakteri yang banyak di toilet. Gawai yang mengandung bakteri tersebut, kemudian memindahkannya ke tangan Anda dan bakteri dengan mudah menelusup ke seluruh tubuh.

"Anda harus memikirkan jangka panjang kesehatan tubuh Anda dari gawai yang Anda bawa ke toilet. Semua yang gawai Anda sentuh, bayangkan juga menempel di tangan Anda," ujar peneliti dan penulis The Germ Files, Jason Tetro.

Kecanduan Gadget Adalah Gangguan Mental Serius, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Bahaya lainnya yaitu pemakaian gawai yang diisi ulang di listrik dalam toilet. Dengan mengisi baterai dan adanya aliran listrik tersebut, memicu kematian yang disebabkan setrum dari listrik ke arah gawai yang Anda pegang.

Kasus kematian akibat tersetrum gawai yang sedang dialiri listrik kala mengisi baterai, dialami oleh seorang gadis berusia 14 tahun di Texas. Untuk itu, pemasangan aliran listrik di dalam toilet, lebih aman ada di area bawah dekat dengan lantai, agar tidak digunakan untuk mengisi baterai sambil bermain gawai.

Ilustrasi melatih anak belajar berbicara

Atasi Kecanduan Gadget pada Anak dengan Pemrograman Inovatif

Melalui program pendidikan pemrograman yang inovatif tentunya dapat membantu anak-anak mengubah ketergantungan mereka pada gadget menjadi aktivitas yang lebih produktif.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024