Ketahui Aturan Pakai Pantyliner yang Tepat
- Pixabay/Unsplash
VIVA.co.id – Pantyliner menjadi salah satu kebutuhan wanita yang dianggap mampu menyerap cairan yang keluar dari area intim sehingga mencegah pakaian dalam wanita menjadi lembap. Namun, ada aturan dalam menggunakan pantyliner.
Dokter spesialis kandungan, dr. Ni Komang Yeni DS, SpOG menjelaskan bahwa setiap wanita yang menggunakan pantyliner harus rutin mengganti pantyliner tersebut selama tiga jam sekali. Hal itu untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan pantyliner terlalu lama.
"Soalnya kita memang mengeluarkan keringat. Kalau pakai jeans, (penggunaan) pantyliner biasanya akan menimbulkan jamur," kata dia saat ditemui VIVA.co.id di Kawasan Dharmawangsa Jakarta Selatan, belum lama ini.
Bila pantyliner tidak rutin diganti setiap tiga jam atau setelah buang air, justru bisa memicu kondisi area intim menjadi sangat lembap dan menampung bakteri yang pada akhirnya bisa menimbulkan infeksi, rasa gatal hingga bau tak sedap hingga menyebabkan keputihan tambah parah.
Wakil Ketua Perkumpulan Menopause Indonesia cabang Jakarta Raya (Permi Raya) ini juga menganjurkan untuk memilih pantyliner yang breathable dan tanpa pewangi. Dengan memperhatikan aturan itu maka bisa menghindari rasa tidak nyaman hingga keputihan akibat pemakaian pantyliner.
Meski begitu, menurut dr. Ni Komang, semua cairan yang keluar dari area intim wanita tidak semuanya keputihan. "Kalau cairan yang keluar dari area tersebut yang murni itu bening, tidak gatal dan bau. Jadi bukan semua cairan yang keluar adalah keputihan," ujar dia.