Stres Bisa Sebabkan Nyeri Bahu

Ilustrasi pijat
Sumber :
  • osteoclinic

VIVA.co.id – Nyeri bahu adalah rasa nyeri yang mempengaruhi satu atau kedua bahu. Kondisi ini digolongkan berdasarkan tempat, penyebab, tingkat keparahan dan beberapa faktor lainnya.

Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial

Penyebab yang paling sering terjadinya nyeri bahu, salah satunya karena teralu seringnya digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Bisa juga nyeri timbul akibat sendi bahu yang kaku.

Namun, menurut Spesialis Ortopedi, Dokter Iman Widya Aminata, Sp OT, dari Rumah Sakit Pondok Indah menyatakan, banyak aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari juga bisa menyebabkan nyeri bahu.

Spesialis Kejiwaan ini Ungkap Alasan Kenapa Banyak Generasi Sandwich Banyak yang Stres

"Salah satu yang mungkin dianggap remeh tapi sering dilakukan itu ialah posisi mengetik. Posisi mengetik yang terlalu tinggi bisa menyebabkan impingement (sendi terjepit antara tulang atap bahu dan tulang lengan atas)," ungkap Iman saat ditemui, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 3 Agustus 2017.

Dia menjelaskan, posisi duduk saat mengetik yang tepat, sebaiknya tangan berada sejajar dengan posisi perut. Meski demikian, posisi tersebut juga memiliki batas, yang jika dipaksakan juga menyebabkan nyeri bahu.

Sambangi KPK, Dr Tirta Diminta Lakukan Ini

"Jadi muscle juga ada batasnya, bukan berarti dengan posisi begitu kuat berjam-berjam. Intinya listen to your body," ungkap dia.

Di samping itu, hal yang cukup mengejutkan ternyata stres yang berlebih juga bisa menyebabkan nyeri bahu. Iman menjelaskan, dalam sebuah penelitian ada sebuah hubungan yang menyebabkan nyeri bahu ketika seorang mengalami stres.

"Biasanya orang yang dikejar deadline itu sering muncul, cara mengatasinya bisa dengan excercise 5-10 menit untuk melepas tensi," kata dia.

Selain itu, mengangkat berat berlebihan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya juga bisa menimbulkan nyeri bahu. Menurut Iman, kemampuan menahan dan mengangkut benda berat berbeda-beda. Hal ini tergantung kemampuan tubuh beradaptasi dan menyesuaikan.

"Untuk mengangkat berat sudah biasa belum. Kalau misal kuli dia ngangkat berat sampai seratus kilo mungkin kuat, karena sudah terbiasa," ungkap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya