Rutin Cek Kehamilan, Cegah Thalasemia Sejak Dini
- Pixabay/Pexel
VIVA.co.id – Salah satu penyakit genetik yang paling sering terjadi di Indonesia, yaitu thalasemia. Ternyata, tingginya angka kasus ini dipicu oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksa kehamilannya ke dokter.
Thalasemia merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh mutasi gen. Penyakit ini berkaitan dengan hb dalam darah, yang membuat tubuh kekurangan darah, sehingga mengharuskannya melakukan transfusi darah.
Seringnya, penyakit thalasemia diderita oleh anak-anak sejak lahir. Sebanyak 40 persen anak-anak, menjadi kelompok yang mendominasi terhadap penyakit ini. Jika kondisi ini dialami sejak dini, akan sangat sulit disembuhkan. Sehingga, angka kasus thalasemia masih sangat besar di Indonesia.
"Angka kasus baru thalasemia di Indonesia masih terbilang besar dan tinggi. Pemicunya bisa banyak hal, tetapi yang paling sering, karena rendahnya antenatal care (cek kehamilan) dilakukan oleh masyarakat," ujar peneliti, Iswari Setianingsih, dalam the 6th International Eijkman Conference, di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis 3 Agustus 2017.
Dari data penelitian di Jambi, lanjut Iswari, ditemukan bahwa kasus thalasemia banyak ditemukan pada mereka yang memiliki darah Jawa sebanyak 31 persen dan diikuti dengan masyarakat asal Jambi sebanyak 23 persen.
"Mutasi gen thalasemia pada orang berdarah Jawa, masih mendominasi dan cukup besar. Hal ini bisa dipicu juga dengan program penekanan angka thalasemia yaitu antenatal care yang belum merata dan menyebar ke pelosok negeri," paparnya.
Untuk itu, Iswari menekankan, pentingnya kesadaran masyarakat terhadap program pemeriksaan kehamilan, untuk mendeteksi sejak dini terhadap ragam kelainan janin. Selain itu, pemberian informasi terkait thalasemia pada anak remaja, menurutnya juga harus terus ditingkatkan.
"Mencegah thalasemia itu dengan deteksi dini genetik semenjak premarital dan saat masa pubertas. Selain itu, pemberian informasi pada anak-anak SMA terkait thalasemia, dibutuhkan agar memberi kesadaran pada remaja untuk melakukan pemeriksaan dini," paparnya.