Tiap Tahun, Produksi Sperma Pria Semakin Sedikit
- Pixabay
VIVA.co.id – Jumlah sperma yang diproduksi pria saat ini disinyalir semakin menurun. Tidak tanggung-tanggung, penurunannya hingga 52 persen dibandingkan 40 tahun silam. Kondisi ini dipicu oleh perpaduan gaya hidup buruk dan faktor lingkungan.
Dilansir dari laman Medical Daily, Kamis, 27 Juli 2017, sejak tahun 1973 hingga 2011, jumlah kadar sperma di dalam tubuh pria di berbagai negara semakin berkurang. Secara spesifik, sebuah studi terbaru menemukan kekurangannya hingga 59,3 persen untuk jumlah total sperma pria di Amerika Utara, Eropa, Australia dan Selandia Baru.
Para peneliti memperkirakan, kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor. Perubahan pada jumlah sperma serta masalah kesuburan pria diyakini karena adanya paparan bahan kimia dari lingkungan. Ditambah, buruknya pola makan dan gaya hidup membuat jumlah sperma semakin menurun tiap tahunnya.
Paparan bahan kimia, biasanya hadir dari produk rumah tangga dengan kandungan bernama endocrine disruptor. Menurut National Institutes of Health, kandungan bahan kimia itu berkaitan dengan sistem hormon dan menurunkan kesuburan pada pria maupun wanita.
Beberapa bahan kimia yang mengandung endocrine disruptor mencakup botol plastik, detergen, beberapa kosmetik dan beberapa makanan. Selain itu, gaya hidup yang cenderung buruk membuat hormon kesuburan semakin menurun.
"Jika kita tidak mengubah cara kita hidup dan lingkungan sekitar serta bahan kimia yang terpapar di sekitar kita, kekhawatiran mengenai kondisi ini akan semakin meningkat di masa depan," ujar dr. Hagai Levine, salah satu peneliti. (mus)