Studi : Sarapan Berlebihan Jaga Tubuh Tetap Langsing
- Pixabay
VIVA.co.id – Dalam menjalankan diet, banyak yang melewatkan sarapan dengan anggapan ingin tetap langsing, dan bertahan tidak mengonsumsi apapun di pagi hari.
Padahal anggapan tersebut tidaklah tepat. Meskipun sedang berdiet, sarapan tetap penting dilakukan sebagai persiapan energi saat memulai hari.
Fakta lainnya, mengonsumsi makanan dengan asupan dan jumlah yang lebih banyak saat sarapan dibandingkan dengan waktu makan lainnya, ternyata dapat membantu mempertahankan indeks massa tubuh Anda (BMI).
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan lebih dari tiga kali makan di malam hari dan makan pagi dengan porsi sedikit cenderung berisiko mengundang berbagai penyakit.
Universitas Loma Linda (LLU) di California Amerika Serikat, mengungkapkan sebuah konsep penurunan berat badan yang efektif.
Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa sarapan dan makan siang dengan porsi cukup atau bahkan lebih, lalu menghindari konsumsi camilan, dan makan malam hingga 18 jam (berpuasa saat tidur), merupakan strategi pengelolaan berat badan yang praktis.
Dilansir dari laman Indianexspress, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition, ini melibatkan lebih dari 50 ribu responden.
Kepala peneliti dan profesor di universitas LLU, Gary Fraser mengungkapkan bahwa terlepas dari pola makan, rata-rata kenaikan berat badan responden meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai usia 60. Sementara itu, penurunan berat badan terjadi secara bertahap setelah usia mereka di atas 60 tahun.
"Sebelum usia 60, mereka yang mengonsumsi makanan berkalori saat sarapan mengalami sedikit kenaikan berat badan," kata Fraser.
Lebih lanjutya ia menambahkan bahwa setelah usia 60 tahun, perilaku yang sama cenderung menghasilkan tingkat penurunan berat badan yang lebih tinggi daripada rata-rata.