Wanita Usia 20 hingga 40 Rentan Terkena Tiroid

Ilustrasi leher.
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

VIVA.co.id – Belakangan ini, wanita usia produktif rentan mengalami kanker tiroid. Kanker tiroid merupakan pertumbuhan sel abnormal di dalam kelenjar tiroid. Gangguan kelenjar itu dapat berupa perubahan bentuk kelenjar maupun perubahan fungsi.

Teranostik Digital, Terobosan dalam Penanganan Kanker di Indonesia

Semakin ke sini, usia penderita kanker tiroid pun semakin muda. Selain faktor keturunan, faktor gaya hidup yang tidak baik pun menjadi salah satu pemicu kanker ini. 

Spesialis penyakit dalam dr. Farid Kurniawan, SpPD menyebutkan bahwa kanker tiroid terjadi pada mereka yang memiliki riwayat keluarga yang mempunyai kanker tiroid, faktor genetik, riwayat mendapatkan paparan radioaktif di sekitar daerah leher, dan merokok. 

Semangat Kate Middleton Lawan Kanker: Pengobatan Berjalan Lancar

Tak hanya itu saja, kanker tiroid diketahui tiga kali lebih banyak ditemukan pada wanita daripada laki-laki. 

"Wanita yang berusia 20 sampai 45 tahun rentan untuk mengalami kanker tiroid, walaupun secara statistik bahwa bertambahnya umur itu bisa meningkatkan risiko, kalau di sini bisa dilihat dari riwayat hidup," ungkapnya saat ditemui VIVA.co.id di kawasan Jakarta Pusat. 

Kate Middleton Jalani Kemoterapi Preventif, Benarkah Bisa Bunuh Sel Kanker 100 Persen?

Ia menyebut, kejadian itu terjadi karena berada di kawasan paparan sinar radio aktif, dan ada beberapa benda-benda yang mengandung bahan yang mudah memicu kanker tiroid.

"Bisa terjadi ketika waktu kecil dia pernah sakit dan pernah melakukan rontgen beberapa kali, karena terkena paparan sinar radiasi sehingga di daerah leher terpicu dengan pertumbuhan sel aktif di daerah kelenjar tiroid," paparnya. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa ada juga mutasi gen atau perubahan genetik akibat raduasi.

"Seperti halnya faktor bom di Hirosima dan Nagasaki, beberapa tahun kemudian banyak orang terkena kanker tiroid," tuturnya. 

Menkes Budi

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Dengan kombinasi teknologi mutakhir, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas sektor, masa depan pengobatan kanker di Indonesia semakin menjanjikan, memberikan harapan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024