Cara Sederhana Deteksi Kanker Tiroid

Ilustrasi leher.
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

VIVA.co.id – Penting bagi masyarakat untuk mendeteksi gejala kanker tiroid secara dini. Seperti diketahui, meskipun kanker tiroid dapat disembuhkan ada baiknya jika masyarakat mencegah pertumbuhan kanker ini hingga berkembang menjadi ganas.

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia cabang Jakarta, dr. Dante Saksono Herbuwono mengatakan,  bahwa kanker tiroid merupakan kanker yang pertumbuhannya lambat pada awal dan hampir tidak memiliki gejala. Tetapi pada beberapa pasien dapat menimbulkan gejala seperti sakit tenggorokan, kesulitan dalam menelan, perubahan suara menjadi serak, rasa sakit pada bagian leher, atau sesak napas.

"Pada beberapa pasien juga dapat disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher yang biasanya tidak nyeri," ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat 21 Juli 2017.

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

Dia menjelaskan, bukan hanya kanker payudara yang dapat dideteksi mandiri dengan SADARI (periksa payudara sendiri), kanker tiroid pun juga dapat dideteksi secara dini oleh penderitanya dengan meraba leher di depan cermin, kemudian mencoba melakukan gerakan menelan ludah atau sebagainya, kemudian rasakan adakah benjolan yang bergerak dari bawah ke atas.

"Untuk mendeteksi kanker tiroid dapat dimulai dengan mengetahui apakah ada benjolan di dalam kelenjar tiroid. Jika ukuran benjolan cukup besar, biasanya sudah langsung terlihat di leher. Ciri khas dari benjolan yang berasal dari tiroid adalah benjolan yang ikut bergerak pada saat menelan," ujarnya menambahkan.

Teranostik Digital, Terobosan dalam Penanganan Kanker di Indonesia

Untuk menunjang keakuratan terkait kanker tiroid ini adalah dengan melakukan USG tiroid.

"USG ini merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan jika mencurigai adanya benjolan di tiroid. Dari gambaran USG dapat dilihat karakteristik benjolan, apakah cenderung ke jinak atau ganas," paparnya.

Pemeriksaan lain yang juga sangat membantu dalam diagnosis kanker tiroid adalah biopsi jarum halus. "Tindakan ini relatif mudah dilakukan, dapat dengan atau tanpa panduan USG. Dari hasil aspirasi tersebut akan didapat sel kelenjar tiroid dan dari pemeriksaan laboratorium akan dapat diketahui sel tersebut bersifat jinak atau ganas.” (mus)

Pengobatan kanker menggunakan alat radioterapi Thomotherapy.

Kemenkes Catat BPJS Keluarkan Dana Rp5,9 Triliun untuk Pengobatan Kanker

Salah satu tantangan utamanya adalah keterlambatan diagnosis. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pemanfaatan kedokteran nuklir.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024