Benda Sederhana Ini Bisa Ancam Balita Anda di Rumah
- pixabay/Ajale
VIVA.co.id – Seringkali, pemicu bahaya bagi balita terjadi di dalam rumah sendiri. Hal ini, karena orangtua kurang memahami bahwa penempatan posisi perabot atau benda-benda sederhana yang diletakkan tidak tepat dapat membahayakan keselamatan buah hati Anda.
Balita usia 1-3 tahun masih belajar berjalan dan mengeksplor seisi rumah, taplak meja yang menjulur, pot bunga yang mudah jatuh bisa saja menjadi ancaman.
Seharusnya, bagi para orangtua atau pemilik rumah bisa memerhatikan hal-hal ini. Guna memberikan dan memastikan rumah menjadi aman bagi anak-anak. Beberapa benda berpotensi menjadi pemicu bahaya anak di dalam rumah. Apa saja? berikut ini beberapa di antaranya, seperti dikutip dari laman Nine.
1. Tangga
Tangga adalah salah satu penyebab utama bahaya bagi anak. Hal ini diungkapkan Kidsafe, sebuah yayasan pencegahan kecelakaan anak di Australia. Diketahui, banyak anak-anak yang suka memanjat.
Namun tak hanya jendela, bahkan ruang pada jendela pun kerap dibuatnya untuk memanjat. Untuk mengatasinya, cukup menambahkan pagar atau pembatas pada tangga dan jendela.
2. Kabel atau listrik
Kabel di dalam rumah seringkali berhamburan tak teratur dan membuat anak dengan mudah mendekatinya. Perabot dengan menggunakan daya pun perlu diperhatikan dalam penempatannya. Karena, banyak anak-anak yang berdekatan atau menyentuh hal itu menderita sengatan listrik.
Rapihkan kabel-kabel tersebut pada tempat yang sulit untuk dijangkau anak, atau bungkus kabel-kabel tersebut dengan wadah terbaik sehingga aman jika tersentuh.
3. Bahan kimia
Menurut Kidsafe, sekitar 40 anak balita di Australia dirawat setiap minggu karena keracunan. Hal itu karena anak-anak seringkali menemui cairan kimia secara tak sengaja. Dengan begitu, perlu bagi orang tua atau pemilik rumah menyimpan ragam cairan kimia pada tempat yang tidak terjangkau oleh anak.
Dianggap Sepele, Permainan Ini Ampuh Asah Kemampuan Anak Balita
Pengembangan anak usia dini yang berkualitas menjadi investasi utama agar dapat mewujudkan visi pemerintah Generasi Emas Indonesia 2045.
