Minnesota Diserang Wabah Campak, 78 Orang Terjangkiti
- Pixabay/Chillsoffear
VIVA.co.id – Minnesota kembali menghadapi wabah campak. Tercatat, menurut departemen kesehatan resmi Minnesota, sebanyak 78 orang mengalami penyakit ini dan hampir sepertiganya dirawat di rumah sakit.
Dilansir dari laman Voanews, wabah tersebut didominasi oleh komunitas Somali-American di minnesota. Pada satu waktu, kelompok tersebut memang memiliki angka yang cukup tinggi dalam melawan vaksin untuk digunakan dalam tubuh.
Kelompok anti-vaksin percaya, pemaparan vaksin malah akan berisiko pada kesehatan dan menimbulkan bahaya pada anak. Namun, kelompok Somali-American tersebut percaya, vaksin campak dan rubela yang digunakan, akan menyebabkan autisme pada anak. Hal ini yang membuat kelompok tersebut menghindari vaksin.
"Anti-vaksin disebabkan oleh mis informasi dan mitos yang beredar terkait MMR dan autisme, yang padahal, secara ilmiah, peneliti tidak menemukan kaitan tersebut," ujar perawat Patsy Stinchfield.
Sejak Maret, Patsy telah menjadi pionir utama dalam melawan wabah campak. Dia mengatakan, dokter dan komunitas tersebut melakukan diskusi dan akhirnya anak-anak kelompok tersebut berhasil mendapatkan vaksin.
“Sejak adanya wabah, pemakaian vaksin mulai dipercayai. Mereka awalnya berpikir, campak tidak akan menyerang Amerika Serikat," papar Patsy.
Campak sudah dibasmi dari Amerika Serikat semenjak 17 tahun silam. Namun, wabah masih bisa terjadi karena seseorang yang masih memiliki virus tersebut. Untungnya, komplikasi serius belum dialami oleh para pasien di Minnesota dan diharapkan wabah campak akan berakhir pada akhir bulan juli.