Bekukan Sel Telur Jadi Tren di Kalangan Wanita Cerdas
- Pixabay/jesicajaew
VIVA.co.id – Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa semakin tingginya perbedaan antara tingkat pendidikan wanita dan pria membuat banyak wanita memilih untuk membekukan sel telur mereka.
Dilansir laman The Independent, sebuah studi antropologis meminjam istilah 'para wanita yang tersisa' yang digunakan di China ini mendeskripsikan wanita dengan latar belakang pendidikan tinggi memutuskan untuk membekukan sel telur mereka karena mereka tidak bisa menemukan pria dengan latar pendidikan yang seimbang.
Generasi 'pria yang menghilang', menurut penelitian yang dilakukan sejumlah peneliti di Yale University, disebabkan khususnya oleh fakta bahwa semakin sedikit pria yang mengenyam pendidikan tinggi.
Penelitian tersebut meneliti 150 wanita di Amerika Serikat dan Israel yang melakukan pembekuan sel telur di delapan klinik. Lebih dari 90 persen mengatakan mereka 'mengawetkan' sel telur mereka karena mereka melajang atau tidak menikah. Dan, 81 persen wanita yang diwawancarai dalam penelitian memiliki gelar sarjana.
"Ada jarak yang besar, mereka secara harfiah kehilangan pria-pria. Tidak ada jumlah pria berpendidikan tinggi yang cukup untuk mereka," ujar penulis penelitian Marcia Ilhorn, profesor antrpologi di Yale.
Situasi ini juga sama di Inggris, menurut Profesor Geeta Nargund, direktur medis dari Create Fertility, ini adalah sesuatu yang layak dirayakan karena lebih banyak wanita masuk universitas dan mengenyam pendidikan. Tapi, terkait dengan membangun sebuah keluarga, ini adalah masalah masyarakat.
"Para wanita sering mengatakan kalau mereka membekukan sel telur mereka karena para pria yang mereka temui merasa terintimidasi oleh kesuksesan mereka dan tidak bersedian untuk membangun komitmen berkeluarga," ujar Nargund.
Melawan lini masa biologis, kemampuan pembekuan telur memungkinkan 3.676 wanita di Inggris menunda menjadi ibu hingga tahun 2014. Menurut layanan pendaftaran universitas UCAS, situasi ini diperkirakan akan berlanjut dengan adanya 36,8 persen wanita memiliki pendidikan yang tinggi tahun lalu, dibandingkan dengan jumlah pria yang hanya 27,2 persen.