Puluhan Jaksa Ramai-ramai Periksa Rahim, Ada Apa?
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id – Hampir seratus jaksa wanita dan istri para jaksa pria berduyun-duyun mendatangi klinik kesehatan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur di Jalan A Yani Surabaya, Rabu, 5 Juli 2017. Mereka datang untuk memeriksa kesehatan leher rahim sebagai upaya deteksi dini dari serangan kanker.
Kejati Jatim menggelar acara deteksi dini kanker leher rahim dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-57. Kegiatan ini bekerja sama dengan RS Gatoel, PT NMU Grup, Yayasan Kanker Indonesia cabang Surabaya dan dokter SPOG RS Husada Utama.
Kanker leher rahim adalah tumor ganas atau karsinoma yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks. Titik ini berada di daerah organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).
Kanker ini kebanyakan tumbuh karena serangan human papilloma virus (HPV) onkogenik. Gejalanya hampir tidak terasa sehingga banyak wanita yang tidak menyadarinya. Nah, karena alasan itulah Kejati Jatim menggelar deteksi dini kanker leher rahim bagi para jaksa wanitanya atau istri jaksa.
Cara sederhana yang dipakai mendeteksi gejala kanker dalam kegiatan ini, yakni metode IVA.
"Metode IVA menggunakan asam cuka atau asetat yang dioleskan ke leher rahim," kata dr. Henny Verawati, dokter yang bertugas melakukan pemeriksaan di acara tersebut.
Dalam waktu tertentu, jelas Dokter Henny, asam cuka itu akan keluar lagi dari dalam leher rahim. Jika saat cuka keluar warnanya keputih-putihan, diduga kuat benih kanker bercokol di leher rahim yang diperiksa.
"Sensitivitas metoda IVA ini 92 persen," ujarnya menambahkan.
Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Jatim, Agustina Hutagalung, mengungkapkan acara deteksi dini kanker leher rahim itu adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan para ibu, terutama ibu-ibu jaksa.
"Ini kegiatan wajib di lingkungan kejaksaan," kata istri dari Kepala Kejati Jatim, Maruli Hutagalung. (ren)