Tempat Tidur Jadi Tempat Subur Jamur Berkembang Biak
- Pixabay/ErikaWittlieb
VIVA.co.id – Manusia hampir menghabiskan sepertiga hidupnya di atas tempat tidur. Namun, menurut ahli mikrobiologi Universitas New York, Philip Tierno, ternyata tempat itu dapat dengan cepat menjadi sarang berkembang biak bakteri dan jamur. Jika dibiarkan terlalu lama tanpa dibersihkan, kehidupan mikroskopis di dalam lipatan seprai bahkan bisa membuat kita sakit.
Dilansir dari The Independent, manusia secara alami menghasilkan kira-kira 26 galon keringat di tempat tidur setiap tahun. Saat panas dan lembap di luar, kelembapan ini menjadi media berkembang biaknya jamur yang ideal.
Dalam sebuah studi baru-baru ini yang menilai tingkat kontaminasi jamur di tempat tidur, para periset menemukan bahwa sampel uji bantal bulu dan sintetis yang berumur 1,5-20 tahun mengandung sebanyak 16 spesies jamur.
Selain jamur dan bakteri yang berasal dari keringat, sputum, sel kulit, dan ekskresi vagina dan dubur, Anda juga berbagi tempat tidur dengan mikroba asing. Ini termasuk bulu binatang, serbuk sari, tanah, serat, kotoran debu dan kotoran kotoran asing lainnya.
Tierno pun menyatakan, tempat tidur yang dihinggapi jamur tadi bisa memicu pilek dan bersin, karena mikroba sangat dekat dengan mulut dan hidung sehingga Anda hampir terpaksa menariknya.
"Bahkan jika Anda tidak memiliki alergi, Anda bisa mendapat respons alergi," kata Tierno.
Jika dibiarkan hingga satu sampai dua minggu penumpukan ini sudah cukup untuk membuat orang menderita tenggorokan gatal, terutama mereka yang memiliki alergi atau asma. (one)