Netizen Sedih Dokter Stefanus Meninggal Usai Kerja Nonstop
- Linkedin/twitter @blogdokter
VIVA.co.id – Media sosial di Indonesia tengah diramaikan dengan kabar seorang dokter anestesia (anestesi) dikabarkan meninggal dunia setelah berjaga empat hari berturut-turut. Dokter bernama Stefanus Taofik itu dikabarkan harus berjaga di tiga rumah sakit untuk memberi kesempatan rekan-rekannya merayakan Lebaran.
Berita yang beredar menyebutkan bahwa Dokter Stefanus Taofik, yang masih berusia muda, harus bertugas lima hari lima malam tanpa henti tanpa jeda di Ruang Perawatan Intensive. Dia dikabarkan meninggal saat tugas jaga di suatu rumah sakit di Bintaro.
"Tidak ada yang bisa menggantikan beliau. Dikatakan juga bahwa dari chat whatssap dari teman-teman beliau, juga dari telegram dalam grup kami Dokter Bhinneka Tunggal Ika, tampak bahwa tugas berat tanpa istirahat itu beliau jalani dengan tabah dan semangat nyaris tanpa mengeluh.
Beliau wafat di kamar jaga. Kelelahan dan hantaman ketegangan yang terus-menerus dirasakan dalam 120 jam dalam perjuangan menyelamatkan jiwa pasien-pasien kritis di Intensive Care Unit, berkejaran dengan detik-detik napas dan degup jantung pasien yang melemah menuju titik nol, telah membuat jantungnya sendiri collaps, tanpa disadarinya.
Kelelahan. Makan dan minum tak teratur. Tidur dan istirahat mungkin sudah tercoret dari daftar harian. Berbagai faktor risiko yang tidak disadari ada dan tidak terkelola dengan baik," tulis dalam informasi yang beredar lewat media sosial.
VIVA.co.id mencoba menelusuri kabar tersebut. Ternyata kabar duka tersebut pertama kali datang dari akun Twitter @blogdokter pada Rabu, 27 Juni 2017, tengah malam.
Dalam beberapa postingan foto seorang dokter muda yang sedang bertugas.
"Satu Lagi Dokter Meninggal Dunia Saat Menjalankan Tugas, dokter Stefanus Taofik, SpAn," tulis captionnya.
"Seorang dokter anestesi harus ada di setiap operasi pembedahan di kamar operasi. Kadang melek sampai pagi. #RIP."
"Seorang dokter spesialis anestesi hrs meregang nyawa karena jaga 4 hari berturut-turut di 3 RS untuk memberi kesempatan seniornya berlebaran. #RIP."
"Beliau meninggal dunia di kamar jaga ICU RSPI Bintaro, Jakarta."
Ditelusuri lebih lanjut lewat akun Linkedin miliknya, dr Stefanus dikatahui bertugas di RSPI Bintaro Jaya, Diagram Heart Hospital, dan di rumah sakit Siloam.
Dokter lulusan Universitas Indonesia ini sebelumnya bekerja di RSPI Pondok Indah, Siloam Lippo Village, dan Sanglah Hospital.
Menanggapi kabar tersebut, netizen sontak mengungkapkan belasungkawanya.
"Turut berduka cita untuk dokter Stef. #RIP," tulis salah satu netizen.
Tak hanya mengungkapkan belasungkawanya, netizen juga mempertanyakan soal regulasi jam kerja dokter di Indonesia.
"Amerika dan Uni Eropa punya regulasi jam kerja dokter. Indonesia sudah punya atau belum ya? ???? #DokterJugaManusia #RekomendasiRegulasi," ujar salah seorang netizen. (ren)
#RIP dokter Stefanus Taofik, SpAn. pic.twitter.com/fOsJfyUHxg
— BlogDokter (@blogdokter) June 27, 2017
Amerika dan Uni Eropa punya regulasi jam kerja dokter. Indonesia sudah punya atau belum ya? ???? #DokterJugaManusia #RekomendasiRegulasi pic.twitter.com/uCVcg0rSuf
— Andi Khomeini Takdir (@dokterkoko) June 27, 2017