Gejala Kolesterol yang Sering Diabaikan

Ilustrasi cek kolesterol.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Kolesterol dan stroke merupakan dua hal yang saling berkaitan. Kolesterol ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar terkait serangan stroke yang terjadi secara mendadak.

Sering Makan Jeroan? Ini 6 Risiko Kesehatan yang Harus Diwaspadai

Kolesterol sebenarnya dibutuhkan untuk tubuh dalam membentuk beberapa hormon penting. Namun, kebutuhan kolesterol tersebut, seringkali dalam angka yang cenderung berlebihan.

"Kebutuhan kolesterol itu sebesar 300, untuk membentuk beberapa hormon di tubuh. Tapi, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, tentu bisa menyebabkan penyakit, salah satunya stroke," ujar spesialis penyakit dalam, dr. Franciscus Ari, Sp.PD., kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.

Apa itu Afasia yang Dialami oleh Aktris Tiongkok Zhao Lusi?

Stroke seringkali menjadi ancaman banyak orang, karena menimbulkan dampak yang fatal. Hal ini dikaitkan dengan penumpukan kolesterol yang terjadi dalam waktu lama.

"Kolesterol yang menumpuk di pembuluh darah, memicu tekstur pembuluh darah menjadi kaku. Kondisi ini memicu sel darah putih untuk memberikan penanganannya, tapi malah jadi bahaya karena sebabkan tersumbatnya aliran darah," ujarnya menambahkan.

6 Obat Kolesterol yang Efektif dan Mudah Didapat di Apotek

Untuk itu, Ari mengingatkan agar setiap orang rutin melakukan cek pada kadar kolesterol mencakup LDL dan Trigliserida, karena keduanya merupakan jenis lemak jahat. Selain itu, masyarakat diharapkan lebih mengenali beberapa gejala khas pada kolesterol tinggi.

"Biasanya akan terjadi rasa begah karena lemak di organ perut menumpuk dan sebabkan nyeri di perut. Selain itu, akan terjadi pusing, sakit kepala serta gangguan keseimbangan karena aliran darah ke otak sudah mulai terhambat." (mus)

Ilustrasi probiotik.

Jangan Salah Lagi! Ini Beda Probiotik dan Prebiotik Serta Manfaatnya untuk Kesehatan

Prebiotik dan probiotik memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya mengatasi gangguan pencernaan, seperti diare dan sembelit, mengurangi gejala radang usus.

img_title
VIVA.co.id
4 Januari 2025