Bahaya Ibu Hamil Bekerja Lebih dari 40 Jam Per Minggu
- Pixabay/Pexels
VIVA.co.id – Kebanyakan ibu hamil, kini bekerja lebih dari jam kerja normal. Bahkan, tak jarang dari mereka, saat perjalanan, berdiri terlalu lama dalam kendaraan umum.
Dilansir dari laman What to Expect, sebuah studi menemukan bahwa wanita hamil yang berdiri terlalu lama, dan bekerja lebih dari 40 jam per minggu, memberi dampak negatif pada perkembangan bayi.
Peneliti mengobservasi data dari 4.600 wanita dan menemukan bahwa wanita yang bekerja sebagai sales dan pengajar, yang mengharuskan berdiri lama, melahirkan anak dengan proporsi kepala tiga persen lebih kecil dibanding wanita yang bekerja di bidang lain.
Selain itu, wanita yang bekerja lebih dari 40 jam per minggu, lebih rentan melahirkan anak dengan kepala lebih kecil dan berat badan lebih rendah dibandingkan wanita yang bekerja lebih sedikit waktunya. Hal ini tentunya berpengaruh pada perkembangan otak anak.
Tidak hanya pada anak, namun, pengaruh yang paling berdampak yaitu pada ibu. Di mana, dilansir dari laman The Bump, beberapa dampak buruk pada tubuh ibu, bisa langsung terlihat usai berdiri dalam jangka panjang.
"Beberapa wanita hamil yang berdiri dalam jangka panjang, terutama di akhir semester, akan berdampak pada nyeri punggung, serta bengkak dan rasa tidak nyaman di kakinya," ujar profesor Obgyn, Hilda Hutcherson, MD.
Hilda menyarankan, kaki sudah mulai bengkak dan terasa tidak nyaman, coba untuk duduk dengan kaki terjulur dan dielevasi. Tidak hanya itu, kebutuhan cairan sebanyak 10 gelas sehari juga harus dicukupi.
Rekomendasi lainnya, yaitu menggunakan stocking dengan sifat kompresi dan hindari duduk dengan menyilang kaki terlalu sering. Kemudian, untuk lebih meredakan bengkak pada kaki, bisa tidur dengan posisi menghadap ke kiri untuk menurunkan bengkak pada kaki. (asp)