Benarkah Ramuan Herbal Mampu Sembuhkan Penyakit Serius?

Obat Herbal
Sumber :
  • Pixabay/Vijayanarashimha

VIVA.co.id – Obat tradisional khas negeri China, sudah terkenal di hampir seluruh dunia untuk berbagai pengobatan. Studi terbaru menemukan, ramuan herbal tersebut terbukti mampu mencegah penyakit jantung.

Kerap Mengincar Masyarakat, Penyakit Jantung Perlu Dilakukan Skrining Lebih Dini

Dilansir dari laman Medical Daily, para peneliti mengobservasi secara acak dan terkontrol ramuan tradisional Cina dalam waktu sepuluh tahun. Pasien dengan berbagai kondisi seperti hipertensi, dislipidemia, diabetes, penyakit jantung aterosklerotik, dan gagal jantung kronik, diobservasi soal efektif tidaknya mengonsumsi ramuan yang berkhasiat obat tersebut.

Ternyata, peneliti menemukan ragam manfaat baiknya. Seperti misalnya, ramuan cina Tiankuijiangya, zhongfujiangya, qiqilian, jiangyia, dan jiangyabao, aman untuk digunakan dan memberi efek antihipertensi. Namun, penelitian ini belum dilihat secara jangka panjang.

Terlalu Perfeksionis Ternyata Gak Baik Buat Jantung, Awas Kepribadian Tipe A Berisiko Alami Aritmia

"Secara umum, obat medis Cina biasanya mengandung formula yang kompleks. Sehingga, efeknya juga lebih beragam," ujar peneliti Yuxia Zhao.

Selain itu, Zhao menuturkan, ada baiknya, ramuan China ini hanya digunakan sebagai obat alternatif tambahan saja yang dapat dipakai sebagai pencegahan pada penyakit jantung. Sebab, ramuan tersebut memiliki kandungan aktif yang belum diketahui secara farmakologi.

1 Juta Orang Indonesia Menderita Fibrilasi Atrium pada Jantung, Pria Ternyata Lebih Berisiko! Ini Penyebabnya

Menurut United States Department of Health and Human Services, ramuan herbal juga digunakan harus berdasarkan dosis yang tepat. Sehingga, pemakaiannya juga harus di bawah arahan dokter dan para ahli.

Ilustrasi diabetes

Tren Penyakit Diabetes di Atas Umur 15 Tahun Meningkat, Pecinta Makanan Manis Harus Lakukan Ini

Tren penyakit diabetes pada usia di atas 15 tahun menunjukkan peningkatan berdasarkan diagnosis dokter (dari 2,0% ke 2,2%) demikian juga untuk DM pada penduduk semua umur

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2025