Bayi Lahir Berbobot Besar, Berbahayakah?
- Pixabay
VIVA.co.id – Kasus berat bayi lahir besar, yakni lebih dari empat kilogram, masih sangat jarang terdengar. Namun, baru-baru ini, seorang ibu melahirkan bayinya dengan berat lima kilogram.
Bukan perkara mudah untuk melahirkan bayi dalam kandungan. Terlebih, jika si mungil memiliki berat badan yang melebihi normalnya. Salah satunya seorang ibu di RS Medistra Jakarta, yang melahirkan bayi dengan berat lebih dari lima kilogram.
"Iya, baru-baru ini seorang ibu melahirkan bayinya dengan berat melebihi normalnya, yaitu sebesar 5,360 gram. Proses persalinannya cukup lancar, karena dilahirkan secara operasi sesar," ujar dokter obgyn RS Medistra, dr. Dario Turk, kepada VIVA.co.id belum lama ini.
Kayla, nama bayi tersebut, lahir melalui operasi sesar dengan keadaan sehat dan bugar. Kondisi bayi lahir besar tersebut, dinamakan dengan makrosomia. Ternyata, hal ini bisa dipicu oleh beberapa hal, salah satunya genetik, atau keturunan.
"Salah satu penyebab bayi Makrosomia adalah genetik. Dulu, mamanya baby K juga lahir lima kilogram lebih," lanjutnya.
Tidak hanya keturunan, namun kondisi lain seperti DMG, atau diabetes mellitus gestational (diabetes saat hamil) dan penyakit kencing manis pada kehamilan, turut memicu kondisi bayi makrosomia. Meski saat ini Kayla lahir dengan sehat, dampak pada bayi lahir besar, tidak bisa disepelekan.
"Ada beberapa efek kurang baik pada bayi makrosomia. Bisa terjadi hipoglikemia, atau gula rendah, dan bisa juga bayinya ikterus (kuning)," kata dia. (asp)