Belajar Dari Jupe, Setiap Wanita Wajib Vaksin Sejak Dini
- Pixabay/Unsplash
VIVA.co.id – Tak lekang dalam ingatan kita bagaimana selebriti Indonesia Julia Perez berjuang melawan penyakit kanker serviks yang dideritanya.
Umumnya gejala kanker tak bisa dirasakan pada stadium awal, namun gejala tersebut baru muncul ketika memasuki stadium 4. Hal itu menyebabkan banyaknya pasien kanker serviks yang terlambat ditangani seperti Jupe.
Kanker serviks terjadi akibat penularan human papillomavirus (HPV) bisa lewat hubungan seks atau tertular lewat dudukan toilet, bahkan berganti celana dalam.
Begitu menyeramkan jika virus HPV sudah menular dan menempel pada mulut rahim, karenanya langkah pencegahan sangat penting dilakukan.
Salah satu langkah pencegahan yang paling yang paling aman dan memungkinkan adalah dengan melakukan vaksin. Tak hanya itu, ternyata pemberian vaksin HPV ini paling baik dilakukan sejak dini.
"Vaksin diberikan sejak usia muda, agar memproteksi lebih baik. Antibodi di usia sembilan tahun itu masih sangat bagus dibandingkan imun di usia tua, jadi pemberian dua kali dosis saja sudah cukup," ujar Ketua HOGI, Prof Dr dr Andrijono, SpOG(K) kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Vaksinasi di usia muda menunjukkan kemampuan diri yang lebih baik. Data di Swedia menunjukkan, bila vaksinasi diberikan di usia kurang dari 17 tahun, kemampuan dirinya lebih banyak dari 75 persen.
"Sedangkan di usia 14-45 tahun diberikan dalam tiga kali dosis. Dan untuk yang sudah menikah, jika memang hasil skriningnya negatif pada HPV, maka bisa diberikan vaksin juga," ujarnya lagi.
Keamanan vaksin HPV telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah. Pada program vaksinasi di Jakarta tahun lalu, tidak ada keluhan efek samping, kecuali bengkak atau nyeri di lokasi suntikan. Di seluruh dunia pun tidak ditemukan efek samping yang serius.
"Vaksin ini melindungi dari kanker serviks sampai 70 persen. Dibandingkan skrining, vaksin jauh lebih efektif, karena membasmi lesi prakanker yang timbul," ujarnya.