Kenali Sinyal Radang Tenggorokan Kronis
- Pixabay/ gfhjkm123
VIVA.co.id – Radang tenggorokan merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi dan menyerang tubuh. Sayang, banyak masyarakat yang tidak menyadarinya dan menganggap sepele.
Radang tenggorokan terdiri dari tiga jenis berdasarkan lama terjadinya yaitu akut, subakut, dan kronis. Jika masih dalam tahap ringan, radang tenggorokan hanya terjadi dalam beberapa hari saja yang diakibatkan oleh virus.
"Akut terjadi hanya dalam lima sampai tujuh hari karena virus, dan biasanya sembuh dengan sendirinya karena imunitas kita. Berbeda dengan subakut dan kronis yang disebabkan oleh bakteri," ujar spesialis THT dr. Syahrial M. Hutauruk SpTHT-KL(K), kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Pada radang tenggorokan yang disebabkan bakteri, tidak akan bisa sembuh dengan imunitas saja. Menurut Syahrial, bakteri dalam tenggorokan tersebut harus diberantas dengan antibiotik.
"Subakut biasanya terjadi kurang dari empat minggu dan kronis terjadi selama empat sampai 12 minggu, bahkan berulang. Hal ini terjadi karena bakteri harus diatasi dengan antibiotik. Kalau dibiarkan, imunitas tubuh tidak mampu mengatasinya dan bakteri jadi menyerang lebih lama," paparnya.
Bahayanya lagi, saat tubuh sudah berminggu-minggu dibiarkan mengalami radang, tidak menutup kemungkinan terjadi kasus yang kronis dan akhirnya membuat tubuh sulit sembuh. Untuk itu, Syahrial merekomendasikan agar masyarakat mengenali gejala radang tenggorokan yang mudah dikenali.
"Gejalanya mencakup demam, nyeri sendi, nyeri menelan, sakit kepala, nyeri telinga, suara serak. Kalau sudah lebih dari tujuh hari juga, segera ke dokter untuk diberikan antibiotik," kata dia.