Bahaya Lemak Jahat dalam Makanan Kemasan
- Pixabay
VIVA.co.id – Menu makanan seimbang, selalu dianjurkan guna memenuhi kebutuhan tubuh. Tetapi, pilihan sumber nutrisi tersebut, seringkali melenceng dan malah berdampak buruk pada tubuh.
Kebutuhan nutrisi seimbang mencakup karbohidrat, protein, serta lemak. Tetapi, lemak seringkali dihindari karena dianggap sebagai sumber keburukan pada tubuh.
"Nyatanya lemak juga dibutuhkan sebesar 25-35 persen. Tetapi, lemak yang dibutuhkan, yaitu lemak baik yang berasal dari minyak zaitun dan buah alpukat. Banyak masyarakat yang lebih memilih lemak jahat dan akhirnya malah menimbun lemak," ujar spesialis gizi klinik, dr. Dian Permatasari M.Gizi, SpGK.,kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Lemak jahat, lanjut Dian, biasanya mengandung makanan berkalori tinggi. Pada makanan jenis ini, sering dijumpai dalam bentuk makanan laut atau kuning telur.
"Seafood dan kuning telur ini lemaknya sangat tinggi, bisa memicu kolesterol. Ada juga lemak jahat tersembunyi dalam beberapa jenis makanan," kata Dian.
Dituturkannya, lemak jahat tersembunyi biasanya ada dalam makanan kemasan. Hal ini dapat dengan mudah dikenali melalui jumlah lemak trans, gula, dan garam.
"Saat membeli makanan kemasan, selalu perhatikan komposisinya yang mencakup lemak trans, gula dan garam. Biasanya, jajanan ini dapat ditemui dalam bentuk wafer, atau biskuit lapis cokelat. Maka dari itu, sedini mungkin hindari keinginan untuk jajan pada anak," paparnya. (asp)