Banyak Wanita Hamil Tak Memiliki Berat Badan Sehat
- Pixabay/Pexels
VIVA.co.id – Sebagian besar wanita tidak mencapai berat badan yang sehat selama masa kehamilan, menurut sebuah penelitian di Australia yang dirilis baru-baru ini.
Dilansir Indian Express, Rabu 7 Juni 2017, peneliti dari Universitas Monash melakukan studi komprehensif terhadap 1,3 juta wanita hamil di seluruh dunia. Penelitian ini menemukan bahwa lebih dari 50 persen wanita hamil mengalami kelebihan berat badan selama kehamilan, sedangkan seperempat wanita tidak mendapatkan cukup berat badan. Â
Helena Teede, peneliti utama, memperingatkan bahwa wanita yang tidak mendapatkan cukup berat menghadapi peningkatan risiko kelahiran prematur, sementara mereka yang memiliki kelebihan berat badan cenderung memerlukan kelahiran caesar.
Peneliti menganalisis lebih dari 5.300 studi internasional tentang wanita hamil dan menemukan bahwa pada awal kehamilan, 38 persen wanita kelebihan berat badan, atau obesitas, 55 persen adalah "berat badan normal" dan tujuh persen kekurangan berat badan.
Teede mengatakan, wanita yang memiliki berat badan lebih tinggi cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih cepat saat kehamilan berlangsung.
"Anda seharusnya tidak menambah berat badan pada trimester atau tiga bulan pertama, dan hanya bertambah berat badan sedikit di trimester kedua dan hanya sedikit di posisi ketiga," kata Teede. Â
"Anda hanya harus meningkatkan asupan kalori Anda dengan jumlah kecil. Anda tidak makan untuk dua orang. "
Dia mengatakan bahwa studi tersebut menyoroti kebutuhan akan strategi untuk memantau dan mengoptimalkan berat badan yang sehat para calon ibu-ibu.
"Studi terbaru ini, lebih dari sebelumnya, bahwa berat badan perlu dipantau pada saat kehamilan, dan wanita diberi dukungan untuk memperbaiki gaya hidup," kata Teede dalam sebuah pernyataan.
Profesional kesehatan perlu didorong dan dilatih untuk memiliki "percakapan sehat" yang memperkenalkan intervensi gaya hidup sederhana, yang relatif sederhana untuk mendukung wanita sebelum, selama, dan setelah kehamilan.
 "Kami tahu apa yang harus dilakukan, dan sekarang perlu menerapkan bukti yang ada untuk membantu wanita dan generasi berikutnya menjadi lebih sehat." (asp)