Cryotherapy, Teknik Pengobatan Kanker Yana Zein
- VIVA.co.id/Bobby Agung
VIVA.co.id – Artis Yana Zein terlihat lebih bugar setelah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Modern Guangzhou China Hospital. Sebelumnya, Yana terlihat lemah akibat kanker payudara yang dideritanya.
Setelah menjalani proses pengobatan cukup lama, dan kembali ke Indonesia, Yana meyakini, hampir 100 persen sembuh dari kanker payudara yang dideritanya. Ia menuturkan, kesembuhannya berkat terapi yang dinamakan cryosurgery atau cryotherapy.
"Kita ini cryo dulu, cryo itu di mana yang sakit dipanaskan dan didinginkan. Jadi bisa dibilang payudara saya sudah hampir 100 persen sembuh," ujar Yana Zein beberapa waktu lalu.
Apa sebenarnya cryotherapy?
Menurut National Cancer Institute, cryotherapy merupakan pengobatan dengan menggunakan suhu dingin yang ekstrem melalui cairan nitrogen untuk menghancurkan jaringan abnormal, dalam kasus ini, sel kanker. Terapi jenis ini, biasanya digunakan untuk pengobatan pada tumor eksternal (kulit) mau pun internal (dalam tubuh hingga tulang).
Pada tumor internal, dokter biasanya menggunakan cryoprobe untuk menempatkan cairan nitrogen ke sel tumor dan dimonitor melalui ultrasounds atau MRI. Cryoprobe sendiri merupakan alat berbentuk pulpen atau pisau, yang khusus digunakan untuk terapi ini.
Cryotherapy ternyata sudah cukup beken. Terapi jenis ini terbukti cukup efektif dalam menangani beberapa jenis kanker seperti retinoblastoma, kanker kulit, kanker tulang, kanker kolon, kanker ginjal, serta kanker payudara.
Cryotherapy ini juga tidak luput dari terapi kombinasi seperti terapi hormon, kemoterapi, terapi radiasi, dan sebagainya. Dalam terapinya, Yana Zein mengaku turut mendapatkan terapi lain sebagai kombinasi pengobatannya.
"Saya dikasih obat-obatan termasuk obat kemo, obat untuk memperbaiki liver dan termasuk untuk memperbaiki ginjal," kata dia.
Biasanya, pasien yang telah menjalani cryotherapy, sudah bisa langsung pulang ke rumah dengan tetap dimonitor dokter. Sebab, dalam satu kali terapi, dokter sudah bisa menghancurkan sel-sel kanker yang ada di tubuh. Tentu, hal ini tetap memerlukan follow-up, agar sel kanker benar-benar sudah hilang dan tidak kambuh kembali.