Langsing dengan Metode Bedah, Ada Syaratnya

wanita Obesitas liburan
Sumber :
  • pixabay/faniadimas

VIVA.co.id – Obesitas di Indonesia sudah menjadi permasalahan serius. Bahkan tingkat obesitas di Indonesia sudah berada pada urutan 10 dunia.

Obesitas diketahui menjadi penyebab dari berbagai komplikasi penyakit seperti penyakit jantung, diabetes melitus, dislipidemia, gangguan pernapasan saat tidur, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Dokter spesialis bedah, dr. Handy Wing, SpB, FBMS, FINACS, FICS, mengatakan bahwa jika indeks massa tubuh sudah di atas 35 atau 40 maka dikategorikan sebagai obesitas morbid dan rentan mengalami gangguan kesehatan yang berbahaya. Karenanya, perlu dilakukan terapi untuk mengatasi keadaan tersebut.

Meski metode utama dalam penurunan berat badan adalah dengan diet dan olahraga, tapi dalam kasus obesitas yang ekstrem metode yang efektif adalah dengan operasi.

"Operasi menurut penelitian bisa menurunkan sebanyak 55-75 persen kelebihan berat badan," ujar Handy saat konferensi pers 'Bedah Bariatrik: Solusi untuk Obesitas' di RS Omni Alam Sutra, Tangerang, Selasa 2 Mei 2017.

Handy melanjutkan, bedah perlu dilakukan karena metode dengan olahraga tidak efektif dalam menurunkan berat badan dalam jangka panjang. Menurut penelitian, olahraga, diet dan perubahan tingkah laku hanya menurunkan maksimal 10 persen kelebihan berat badan.

Selain itu, metode ini juga memiliki efek yoyo, atau berat badan naik kembali sehingga sering mengalami kegagalan.

Bedah dianggap lebih efektif karena selain menurunkan berat badan, juga bisa menyembuhkan penyakit penyerta. Apalagi dengan kemajuan teknologi, risiko bedah dapat diminimalkan.

Konsumsi Air Minum Murni Bisa Jadi Detoks Hingga Bantu Ginjal Bekerja Optimal, Seperti Apa Cirinya?

Meski begitu, bedah hanya bisa dilakukan bila ada indikasi yaitu indeks massa tubuh mencapai 35-40 dan sudah dengan penyakit penyerta seperti diabetes, serta berisiko stroke atau jantung. Selain itu, bedah bisa dilakukan apabila sudah demgan obat-obatan tapi gagal.

"Bariatrik bisa jadi solusi akhir obesitas tapi ini bukan suatu yang instan. Pasien juga harus diperiksa dan memiliki komitmen menjalani hidup sehat seumur hidup," kata Handy.

Banyak Anak Obesitas Karena Terus Main Gagdget, Yuk Moms Ajak Olahraga dengan Cara Ini
ilustrasi perut rata, perut buncit, diet

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dijelaskan, dr. Todung, diet autofagi sendiri adalah diet dengan dua kali makan dalam satu hari yakni pada pukul 12.00 dan pukul 18.00.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024