Metode Kontrasepsi Alami Dinilai Efektif Cegah Kehamilan
- Pixabay/Anqa
VIVA.co.id – Kesadaran penggunaan kontrasepsi pada masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Hal ini terbukti, menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Suraphaty, setiap tahunnya ada sekitar 4 juta angka kelahiran bayi.
Padahal, seperti dikatakan Prof. Dr.dr Biran Affandi SpoG, FAMM, Guru Besar Ilmu Obsetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Indonesia, dengan perencanaan dan jarak kehamilan dan kelahiran yang baik dapat mengurangi komplikasi kesehatan pada perempuan. Di samping itu, hal ini kata dia juga menurunkan angka kehamilan.
"Ini suatu hal yang harus diketahui betul-betul. Ada empat masalah perilaku reproduksi, yaitu terlalu dini, terlalu banyak, terlalu rapat, dan terlalu tua," ungkap Biran saat peluncuran situs bicarakontrasepsi.com di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 25 April 2017.
Menurut Biran, setiap perempuan berhak atas akses informasi dan edukasi, sehingga meningkatkan pengetahuan, sikap dan pengambilan keputusan bagi dirinya. Untuk itu dia menegaskan penting perempuan menggunakan kontrasepsi.
"Kontrasepsi ada tiga fase, yang pertama menunda kehamilan, menjarakkan kehamilan, dan jangan hamil lagi setelah 30 tahun," kata dia.
Bagi Biran, kontrasepsi menjadi penting untuk memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan sehingga dapat memperoleh kesempatan untuk mengejar pendidikan dan berpartisipasi dalam pembangunan.
"Perempuan yang mempunyai pengetahuan baik terkait reproduksi dan kontrasepsi, maka ia akan mampu untuk melakukan perencanaan keluarga dengan baik dan menghasilkan generasi berkualitas," kata dia. (ren)