Periksa Mata 6 Bulan Sekali Bisa Deteksi Katarak
- pixabay/Twnynina
VIVA.co.id – Mata merupakan salah satu organ tubuh yang penting. Sayangnya, organ ini juga yang cenderung diabaikan. Bahkan, tidak jarang, yang tidak memerhatikan kesehatannya secara rutin.
Menurut survei yang dilakukan oleh Jakarta Eye Center, Jakarta, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan rutin. Padahal, deteksi dini sangat diperlukan untuk mencegah penyakit berat.
"Tingkat awareness di Indonesia rendah sekali. JEC sudah skrining sejak 2016, sekitar 2000-an pasien itu belum paham dan itupun harus diedukasi panjang lebar terkait pemeriksaan mata. Konsultasi itu penting padahal," ujar spesialis mata sekaligus head of eye check JEC, dr. Damara Andalia, SpM, dalam temu media di JEC, Kedoya, Jakarta, Jumat 21 April 2017.
Menurut Damara, deteksi dini diperlukan bagi siapa saja. Bagi mereka yang memiliki penglihatan normal, tetap harus rutin melakukan pemeriksaan.
"Konsultasi sebaiknya enam bulan sekali. Karena, bisa saja ada riwayat keluarga yang bisa menurunkan penyakit tersebut. Tapi, bagi mereka yang memiliki hipertensi, diabetes, serta riwayat penyakit mata, harus lebih sering yaitu enam bulan sekali," kata dia.
Ditambahkan Damara, rekomendasi deteksi dini diberikan pada mereka yang sudah berusia di atas lima tahun, memiliki riwayat penyakit diabetes, autoimun, hipertensi serta penggunaan obat steroid maupun antihistamin. Sehingga, pemeriksaan rutin ini dapat mencegah adanya komplikasi berbahaya pada mata.
"Eye check ini untuk mendeteksi kelainan pada mata seperti katarak, retinopati diabetika akibat diabetes, glaukoma dan penurunan fungsi mata akibat usia. Karena, jika sudah mengalami penurunan fungsi penglihatan, tidak bisa lagi dikembalikan. Makanya itu pentingnya pemeriksaan dini atau eye check," jelasnya.