Botox Diklaim Juga Bisa untuk Terapi Penyakit Saraf
VIVA.co.id – Tremor atau gemetaran pada beberapa bagian tubuh, tanpa sebab, cenderung menganggu aktivitas. Meski tidak bisa disembuhkan, tremor dapat diobati dengan beberapa pilihan, salah satunya suntikan botulinum toxin.
Proses pengobatan pada kondisi tremor, dimulai dengan pemberian obat-obatan medis. Obat medis yang diberikan pada kondisi tremor, tetap menjadi pilihan utama dalam terapi pengobatannya.
"Memang tremor itu belum ada penyembuhannya, tapi sebaiknya dibantu diturunkan gejala gemetarnya, karena sebagian besar merasa mengalami penurunan kualitas hidup. Pemberian obat medis bertujuan untuk meningkatkannya," ujar spesialis saraf dr. Frandy Susatia SpS, dalam temu media di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis 13 April 2017.
Menurut Frandy, jika obat medis tidak lagi memberi dampak kuat pada kesehatan tubuh seseorang, tremor dapat diatasi dengan penyuntikan toksin botulinum atau botox. Sebab, botox sebenarnya dibentuk sejak awal untuk penanganan pada gangguan saraf ini.
"Toksinnya harus disuntik di dalam otot target dengan spesialis terlatih. Bisa diberikan ulang dalam empat hingga enam bulan. Jenis botox ini mungkin lebih dikenal untuk kecantikan, padahal awalnya dibentuk untuk gangguan saraf," ujar Frandy.
Menurut dokter yang bekerja di RS Siloam itu, suntikan botox dilakukan guna meringankan getaran di kepala atau pun leher. Efek samping yang dihasilkan juga terbilang minim bahkan sama sekali tidak ada.
"Karena kekakuan saraf di sekitar kepala dan leher, botox diberikan untuk memfiksasinya. Dampaknya paling hanya bengkak sebentar di bagian yang disuntik, selebihnya enggak ada. Malah kulitnya jadi ketarik dan terlihat awet muda," lanjut Frandy. (ren)
Bos Serikat Buruh di Australia Salahgunakan Dana untuk Botox
Dana yang diselewengkan Derrick Belan itu setara Rp6,5 miliar.
