Thalasemia, Penyakit Genetik yang Tak Bisa Disembuhkan

Ilustrasi Tes Darah
Sumber :
  • pixabay/publicdomainpictures

VIVA.co.id – Thalasemia merupakan penyakit genetik paling banyak terjadi di Indonesia. Ketua Divisi Hemato-Onkologi Anak RS Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Pustika Amalia, SpA(K) menjelaskan, thalasemia adalah suatu kelainan eritrosit sel darah merah bawaan atau genetik.

Hati-hati Anemia Bisa Menjadi Thalasemia, Jika Tidak Dijaga

"Sel darah merah yang normal pada manusia rata-rata bentuknya bulat. Kalau pada thalasemia, bentuknya pecah atau hemolitik," ujar Lia kepada VIVA.co.id.

Lia melanjutkan, kondisi ini terjadi karena faktor genetik atau bawaan. Jika salah satu keluarga atau orangtua membawa sifat genetik ini, ketika menikah dia memiliki probabilitas anak yang thalasemia 25 persen.

Jabar Tinggi Kasus Thalasemia, Begini Cara Cegahnya

Kalau dia tidak menderita thalasemia, 50 persen dia akan memiliki anak sebagai pembawa sifat thalasemia dan 25 persen bisa sehat. Namun, bisa juga dalam keluarga itu tidak menunjukkan gejala, terlihat normal, tapi dia bisa membawa sifat thalasemia.

Karena thalasemia merupakan penyakit genetik, maka belum dapat disembuhkan kecuali dengan transplant atau mengganti DNA. Pengobatannya pun terbilang mahal, apalagi jika banyak terjadi komplikasi.

Ketahui Dampak yang Akan Dialami Penyandang Thalasemia

"Terapi yang dilakukan hanya terapi suportif yaitu transfusi seumur hidup. Pasien thalasemia kelebihan zat besi maka harus dikeluarkan zat besinya dari dalam tubuh," ujar Lia.

Kelebihan zat besi ini menimbulkan terjadinya penumpukan besi di berbagai organ seperti jantung, hati, sehingga bisa menyebabkan gagal jantung, gangguan hati, dan gangguan hormon.

Ilustrasi thalasemia.

Deteksi Dini Thalassemia, Perhatikan 3 Tanda Ini pada Anak

Thalassemia dapat mengintai usia berapa pun, termasuk anak-anak yang masih di usia dini. Banyak orangtua belum paham.

img_title
VIVA.co.id
2 Juni 2021