Penanganan Medis Kaki Diabetes Tidak Selalu Harus Diamputasi

Ilustrasi kaki
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Kaki diabetes adalah istilah medis dari segala bentuk kelainan yang terjadi pada kaki yang disebabkan oleh diabetes mellitus. Gangguan sirkulasi akan menurunkan aliran darah dan oksigen sehingga membuat kaki terasa baal atau mati rasa.

Mobil Double Cabin Tabrak 11 Kendaraan di Tangerang, Ternyata Sopirnya...

Penderita kaki diabetes yang masuk rumah sakit umumnya disebabkan oleh trauma kecil yang tidak dirasakan oleh penderita. Mayoritas pasien yang diamputasi kakinya bermula dengan munculnya luka kecil pada kaki

Dilansir Web MD, luka yang telah terbuka, menghitam, dan tidak lagi memiliki fungsi harus dilakukan tindakan amputasi. Hal tersebut seringkali membuat pasien kaki diabetes ini merasa khawatir.

Bukan Dilarang, Ini Waktu Terbaik Konsumsi Gula agar Tak Gemuk dan Diabetes

Padahal, tidak selamanya penderita kaki diabetes harus diamputasi. Tindakan amputasi pada penderita diabetes bisa dicegah jika si penderita rajin melakukan skrining (deteksi dini penyakit) sehingga jika ditemui kejanggalan maka bisa segera ditangani.

Namun kenyataannya, 80 persen penderita kaki diabetes tidak menyadari kondisinya sehingga datang ke dokter dalam kondisi kritis. Karenanya kesadaran akan penyakit kaki diabetes ini masih perlu terus ditingkatkan.

Miris, Anak Usia 13 Tahun Sudah Didiagnosis dengan Diabetes Tipe 2

Menanggapi hal tersebut dr.Ihsan Oesman,Sp.OT(K), dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah menggambarkan tindakan medis yang dilakukan. "Tindakan medis yang diambil dapat berupa gabungan tindakan diagnostik, konservatif dan operatif," ujarnya kepada VIVA.co.id di Jakarta.

Selain melakukan pencegahan dengan pola hidup sehat dan rajin berolahraga, juga sering melakukan pengecekan pada bagian kaki sendiri. "Lihat Cermin ada luka tidak di kaki, kulit kering atau tidak. Lakukan pengecekan seminggu sekali. Bila timbul luka, atau bentuk berubah, secepatnya lakukan skrining, karena diagnosis punya peran penting," ujarnya.

Alur skrining pada penderita kaki diabetes adalah anamnesis oleh dokter (keluhan utama, faktor risiko, komplikasi), kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik kaki diabetes, foto x-ray kaki diabetes, pemeriksaan ABI score, pemeriksaan USG doppler, CT-scan dan MRI.

Sedangkan tindakan konservatif adalah dengan pemasangan casting atau Total Contact Cast. Yaitu casting yang dirancang khusus untuk mengurangi beban kaki pada pasien kaki diabetes. Dan dilakukan seminggu hingga sebulan sekali.

Amputasi sebagai jalan akhir yang mutlak untuk dilakukan dengan beberapa ketentuan. Karena secara psikologis hal ini tentu bukan keputusan mudah bagi penderita diabetes.

"Intinya amputasi itu mutlak cuma kalau, satu, mengancam jiwa (infeksinya sudah luas), kedua, sudah tidak ada fungsinya, alias hitam, itu buang, karena toxinnya itu bisa bikin nyebar ke atas, yang ketiga kalau misalnya secara fungsi sudah ngablak enggak mungkin juga dipertahankan otot-ototnya." (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya