Obesitas saat Hamil Picu Epilepsi pada Bayi
- Pexels/Unsplash
VIVA.co.id – Perempuan dengan kelebihan berat badan atau obesitas selama masa kehamilan secara signifikan dapat meningkatkan risiko bagi anak yang dikandungnya terkena epilepsi.
Epilepsi adalah gangguan di mana aktivitas sel saraf di otak terganggu, sehingga menyebabkan kejang.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa risiko epilepsi meningkat sebesar 11 persen pada anak-anak dari ibu yang kelebihan berat badan (BMI 25 sampai kurang dari 30) dibandingkan dengan anak-anak dan ibu-ibu dengan berat badan normal.
Sementara perempuan dengan obesitas kelas 1, meningkatkan risiko 20 persen, orang-orang dengan kelas II obesitas menaikkan risiko sebesar 30 persen. Risiko untuk anak-anak dengan ibu dalam kategori obesitas kelas III adalah 82 persen.
“Mengingat bahwa kelebihan berat badan dan obesitas merupakan faktor risiko yang berpotensi dapat diubah, pencegahan obesitas pada wanita usia reproduksi mungkin merupakan strategi kesehatan masyarakat yang penting untuk mengurangi timbulnya epilepsi,” kata Neda Razaz, dari Karolinska Institutet di Swedia.
Dilansir Indian Express, kelebihan berat badan dan obesitas saat hamil dapat meningkatkan risiko cedera otak, menyebabkan berbagai gangguan perkembangan saraf, atau obesitas ibu dapat memengaruhi perkembangan saraf melalui peradangan induksi obesitas. Hal ini mengarah ke epilepsi, kata para peneliti, dalam artikel yang diterbitkan dalam jurnal online oleh JAMA Neurology.
Selain itu, komplikasi yang terjadi juga berkaitan berkaitan dengan kondisi Afiksia pada bayi(keadaan di mana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur sehingga kekurangan oksigen). Sedangkan pada komplikasi sedang, akan terkait dengan peningkatan risiko epilepsi pada anak.