Konsumsi Alkohol Prakehamilan Picu Diabetes saat Anak Dewasa
- Pixabay/Pexels
VIVA.co.id – Alkohol adalah salah satu minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi bagi ibu yang sedang mengandung. Telah banyak dibuktikan bahwa konsumsi alkohol akan memberikan dampak negatif pada janin salah satunya cacat saat lahir bahkan mengalami masalah belajar dan juga masalah dalam perilaku.
Dan bukan hanya pada saat mengandung, konsumsi alkohol sebelum melahirkan menurut sebuah penelitian, ternyata juga memiliki dampak pada gula darah tinggi pada anak-anak. Hal ini, seperti dalam penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-99 Endocrine Society di Orlando, Florida, terbukti bahwa konsumsi alkohol pada ibu hamil mampu meningkatkan risiko diabetes ketika usia mereka dewasa.
“Namun, tidak diketahui apakah penggunaan alkohol pada ibu sebelum konsepsi juga bisa memiliki efek negatif pada kesehatan dan penyakit kerentanan anaknya saat dewasa,” ujar Dipak Sarkar dari University New Brunswick.
DIlansir Indian Express, untuk menilai efek dari penggunaan alkohol kehamilan sebelumnya, peneliti melakukan studi pada tikus, yang memiliki proses fungsi glukosa dasar yang sama dengan manusia Selama empat minggu, mereka memberi tikus betina makanan mengandung 6,7 persen alkohol, yang menaikkan tingkat alkohol dalam darah mereka seperti pada orang dewasa yang mengonsumsi alkohol. Sebuah kelompok kontrol juga diuji untuk melihat hubungannya dengan tikus yang tidak diberi alkohol pada saat kehamilan.
Setelah anak mencapai usia dewasa, para peneliti menggunakan teknik laboratorium standar untuk memantau tingkat glukosa darah dan insulin pada dua hormon penting lainnya, glukagon dan leptin.
Tim peneliti menemukan bahwa membandingkan kedua kelompok, yaitu yang terpapar alkohol sebelum hamil, memiliki beberapa tanda-tanda homeostasis glukosa abnormal.
Perubahan homeostasis glukosa dilaporkan menyebabkan kadar glukosa darah meningkat, penurunan kadar insulin di dalam darah dan jaringan pankreas, tingkat glukogen berkurang dalam darah saat sedang meningkat di jaringan pankreas, dan mengangkat kadar leptin.
“Perubahan ini bisa memiliki efek seumur hidup pada homeostasis glukosa dan mungkin meningkatkan kerentanan mereka terhadap diabetes,” jelas para peneliti.