80 Juta Warga Indonesia Rentan Diserang Malaria, Apa Sebab?
- Pixabay/Nuzree
VIVA.co.id – Malaria telah menjadi masalah kesehatan dunia. Di Indonesia, masalah malaria menjadi prioritas nasional, di mana pemerintah menargetkan bebas malaria pada tahun 2030.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dari Kementerian Kesehatan, drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid, menjelaskan perkembangan situasi malaria di Indonesia sejak tahun 2009. Masih banyak daerah yang belum mencapai target, bahkan hingga tahun 2016 lalu.
"Wilayah yang signifikan ada di Kalimantan. Di daerah kawasan timur masih banyak kasus (malaria), 80 persen kasus di Indonesia berasal dari kawasan timur," ujar Vensya saat dalam acara diskusi “Kebijakan Pencegahan dan Pengobatan Malaria” di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat 31 Maret 2017.
Vensya melanjutkan, saat ini sudah 178 juta warga yang tinggal di daerah yang bebas malaria. Ini menjadi salah satu keberhasilan pemerintah dengan menjalankan program prioritas ini.
Meski demikian, masih banyak daerah yang kasus malarianya tinggi, khususnya di daerah endemisitas seperti kawasan timur Indonesia, yaitu di Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
"Masih ada 80 juta penduduk Indonesia [yang rentan diserang Malaria]," kata Vensya.
Untuk mensukseskan pencapaian target eliminasi ini, pemerintah juga melakukan pemetaan secara merata hingga ke tingkat desa. Vensya menuturkan, hingga tahun 2016, eliminasi malaria secara nasional sudah mencapai 247 kabupaten. Sementara di Bali dan DKI Jakarta, eliminasi sudah mencapai 100 persen. (ren)