Bahaya Jalani Program Diet Tanpa Konsumsi Karbohidrat

Ilustrasi nasi sebagai karbohidrat
Sumber :
  • Pixabay/Jungyeon

VIVA.co.id – Diet tinggi protein tanpa mengkonsumsi karbohidrat, belakangan banyak dilakukan orang yang mendambakan tubuh super ramping. Namun tahukah Anda, diet yang memangkas asupan karbohidrat sesungguhnya tak menyehatkan?

Mengantuk Parah Setelah Makan Siang, Tanda Diabetes?

Dipopulerkan oleh Atkins Diet, diet tinggi protein dan rendah karbohidrat ini, diyakini mampu menurunkan berat badan dengan sangat cepat. Tapi,  menurut Ahli Gizi dan Ahli Diet Klinik, Pooja Makhija, diet seperti ini justru sangat buruk untuk kesehatan.

Lalu, mengapa diet ini menjadi sangat populer? Dilansir Times of India, sebagai permulaan, manfaat jangka pendek mungkin bisa dirasakan. Karena Anda menghilangkan kelompok makanan besar, sementara tubuh terus melakukan pembakaran kalori.

Ade Rai Bongkar Alasan Kenapa Banyak Orang Malas Terapkan Hidup Sehat

Diet ini juga mudah diterapkan karena Anda harus menghapus karbohidrat dari daftar enu tanpa harus menggantinya dengan sumber makanan lain. Namun yang jadi masalah mendasar adalah bahwa diet ini berakar pada kesalahpahaman tentang protein dan karbohidrat. Anda perlu tahu, manfaat dari keduanya.

Mengapa karbohidrat baik?

Mana Lebih Baik Sebagai Sumber Karbohidrat, Nasi Putih atau Ubi dan Singkong?

Anda perlu karbohidrat. Sebab, karbohidrat merupakan makronutrien dan sumber penting dari energi. Karbohidrat juga bisa meningkatkan mood Anda dan membantu penyerapan kalsium dan fosfor, semua fungsi itu sangat penting. Dan mendapatkan karbohidrat merupakan bagian integral untuk membantu tubuh melakukan metabolisme lemak. Dengan kata lain, jika Anda ingin mengikis lemak tubuh, Anda perlu karbohidrat untuk membakarnya.

Namun, Anda juga perlu tahu ada lemak baik dan lemak jahat, ada karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana adalah gula makanan berasal dari cokelat, kue, permen dan minuman. Ini disebut 'sederhana' karena tubuh Anda tidak harus bekerja untuk mencernanya. Namun, makanan mengandung gula ini tinggi kalori. Dan, akan lebih baik dihindari.

Sementara karbohidrat kompleks seperti nasi, kentang, ubi jalar, gandum, sayuran dan buah-buahan, merupakan karbohidrat yang bermanfaat untuk tubuh.

Protein berlebih berbahaya

Protein, di sisi lain, dianggap sebagai nutrisi yang memberi kehidupan dan  bertanggung jawab untuk membangun jaringan, mengganti sel-sel yang rusak dan mengangkut enzim, hormon, antibodi dan neurotransmiter.

Protein juga membangun otot. Tapi mungkin banyak yang tidak tahu, jika protein juga membantu menurunkan berat badan karena tubuh Anda membutuhkan lebih banyak kalori untuk mencerna itu. Rata-rata, protein meningkatkan metabolisme lebih cepat. Itulah sebabnya diet protein tinggi sangat menggoda, namun merugikan. Konsumsi protein berlebih telah dikaitkan dengan kelebihan pembentukan asam urat, masalah ginjal, osteoporosis dan kanker.

Makanan seimbang

Sebenarnya, diet yang sehat memiliki komposisi 65 persen karbohidrat, 25 persen protein dan 10 persen lemak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya