Studi: Bersujud Mampu Ringankan Nyeri Punggung Bawah

Pria salat.
Sumber :
  • Pixabay/ rudolf_langer

VIVA.co.id – Studi terbaru menemukan salah satu alternatif untuk mengatasi sakit punggung bawah. Para peneliti mengaitkan penurunan rasa sakit dengan gerakan salat.

Ustaz Adi Hidayat Larang Penggunaan Sajadah Empuk Saat Salat, Ini Alasannya

Salat merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia. Tata cara melaksanakan salat, memiliki dampak yang sama seperti terapi fisik dan yoga, untuk meringankan sakit punggung.

Studi ini mengobservasi hasil dari gerakan salat yang dilakukan setiap hari. Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Industrial and Systems Engineering ini menemukan bahwa gerakan salat saat bersujud hingga kepala menyentuh lantai, sangat baik untuk menurunkan sakit punggung bagian bawah.

Jarang Terjadi, Detik-detik Imam Masjidil Haram Sujud Sahwi Gegara Lupa Rakaat Tarawih

"Gerakan ini mirip dengan yoga atau terapi fisik lainnya yang digunakan untuk meringankan nyeri punggung. Studi ini menemukan adanya kaitan erat antara ibadah salat dan menjaga kesehatan fisik," ujar salah satu penulis  studi, dr Mohammad Khasawneh.

Dilansir dari laman Medical Daily, para peneliti menganalisa hal ini dengan menggunakan sebuah komputer. Partisipan yang ikut, pria dan wanita sehat dari berbagai etnis, suku dan agama.

Bikin Ngakak, Pria Ini Cium Orang yang Tertidur di Depannya Saat Hendak Sujud

Ada banyak kegiatan yang bisa menyebabkan sakit punggung. Mulai dari stres karena pekerjaan menumpuk, duduk berjam-jam di depan komputer dengan postur yang buruk, hingga jarang olahraga. Gerakan bersujud kala beribadah bagi kaum muslim, mampu mengatasi nyeri punggung itu.

"Pose bersujud menambah elastisitas dari sendi. Sehingga direkomendasikan para individu banyak melakukan gerakan itu untuk mengurangi nyeri punggung bawah," tambahnya. (one)

ilustrasi sholat/salat/shalat

Ternyata Perbanyak Sujud dan Menghafal Alquran Bisa Cegah Alzheimer, Dokter: Itu Penting Sekali

Alzheimer merupakan penyakit otak yang salah satunya menyebabkan penurunan daya ingat. Penyakit ini pada umumnya menyerang orang-orang dengan usia lanjut atau lansia. 

img_title
VIVA.co.id
17 Juli 2024