Kenali Penyebab Nyeri Pinggang Pemicu Saraf Kejepit
- Pixabay/Sbtineet
VIVA.co.id – Nyeri pinggang, seringkali dikaitkan dengan usia lanjut. Padahal, faktor risiko pada nyeri pinggang, bisa sangat beragam. Mulai dari berat badan berlebih atau cara mengangkat beban yang salah.
Pada kasus nyeri pinggang, biasanya dipicu dari tulang yang kekurangan ligamennya. Hal itu yang membuat tulang berisiko mengalami gesekan.
"Paling berisiko memang pada usia di atas 33 tahun, di mana bantalan pada tulang sudah mulai menurun. Sehingga, tulang cenderung akan saling bergesekan dan sarafnya bisa tercepet," ujar spesialis ortopedi, dr. Muki Partono, SpOT, dalam diskusi media RS Pondok Indah, di kawasan sudirman, Jakarta, Selasa, 7 Maret 2017.
Selain usia lanjut, faktor tubuh gemuk, berisiko tinggi dalam terserang tulang yang bergeser. Tidak hanya itu, posisi tubuh saat tidur dan berdiri serta mengangkat beban, turut mengambil andil.
"Teknik angkat dan simpan beban itu jangan membungkuk. Itu salah. Karena memicu gaya besar pada tulang belakang," lanjutnya.
Kemudian, lanjut Muki, olahraga yang berisiko juga menjadi pemicu saraf kejepit seperti olahraga golf. Di mana, olahraga tersebut memicu tubuh untuk berputar ke belakang dan membuat tulang bergeser.
"Olahraga yang menempatkan gaya berputar juga sangat berisiko pergeseran tulang. Namun demikian, degeneratif yang paling memberi risiko tinggi karena kurangnya kemampuan tubuh saat usia berkurang juga ikut menurun," kata Muki.
"Maka dari itu, disarankan agar konsumsi cukup protein dan putih telur serta air putih agar proses ini bisa dihindari."